Ini Alasan Amartha Hangtuah Kembali Gunakan Jasa LaQuavius Cotton di IBL
Pemain asing Amartha Hangtuah LaQuavius Cotton untuk mengarungi kompetisi bola basket, Indonesian Basketball League (IBL) 2022 (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Amartha Hangtuah kembali menggunakan jasa pemain asing LaQuavius Cotton untuk mengarungi kompetisi bola basket, Indonesian Basketball League (IBL) musim depan.

Khusus untuk Q Cotton, ini adalah kali kedua pemain asal Amerika Serikat itu memperkuat Amartha Hangtuah. Sebelumnya, pada IBL 2019 juga bergabung dengan tim yang bermarkas di Jakarta Selatan itu. Wakil presiden Amartha Hangtuah, Eddi Danusaputro menjelaskan alasan memilih kembali Q Cotton.

“Kita sudah tahu attitude-nya bahwa dia coachable, mau mendengarkan kata coach. Work ethic juga bagus, sering kali selesai latihan bukannya langsung pulang dia malah bertahan untuk latihan free throw, latihan shooting, dan sebagainya. Memang etos kerjanya dua musim lalu sangat bagus dan bisa jadi role model untuk pemain lokal kita. Jadi kita mantap memilih pemain ini,” Eddi melansir Antara.

Sementara itu, pelatih Amartha Hangtuah, AF Rinaldo, menyebut empat alasan yang membuat dirinya tertarik merekrut Q Cotton. Pertama adalah pengalaman Cotton bermain di IBL. Postur tubuh Cotton juga membuat Coach Inal kepincut. Pemain 29 tahun ini juga sudah punya chemistry dengan pilar lokal yang ada di tim Hang Tuah.

“Dia juga salah satu pemain yang mendapat respek dari pemain asing yang lain waktu liga sebelum pandemi. Q Cotton bisa bermain di posisi 2, 3, bahkan 4. Dia sangat versatile, banyak posisi yang bisa dia mainkan. Tergantung nanti situasi di lapangan seperti apa,” kata Coach Inal.

Selain Q Cotton, dalam IBL Draft 2021, Amartha Hangtuah juga merekrut Anton Waters Sr. Lalu, mengikat rookie dari Universitas Diponegoro, yakni Topo Adi Saputro. Pemain 22 tahun ini kerap bermain sebagai guard dengan postur 184 sentimeter.

“Jadi di ronde pertama kita sudah memilih Anton Waters di mana dia posisinya nomor 4 (power forward) atau 5 (center), jadi big man lah. Nah untuk second round kita memilih pemain yang berbeda tipenya, supaya variasi permainannya ada dan tidak monoton. Jadi kita memilih pemain yang bisa bermain di nomor 3 (small forward) atau 2 (shooting guard),” kata Eddi, pria yang juga Direktur Utama Mandiri Capital ini.

.