Komunitas Musik dan Film Galang Dana Dukung Aksi Protes Kematian George Floyd
Ilustrasi demonstran (Twitter @andyratto)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota komunitas musik dan film di seluruh dunia melakukan penggalangan dana untuk membantu demonstran menyusul kematian George Floyd.

Floyd, 46 tahun, meninggal di Minneapolis pada Senin, 25 Mei malam, setelah berselisih dengan petugas polisi. Floyd terbunuh ketika seorang perwira polisi kulit putih berlutut di leher pria keturunan Afrika-Amerika selama penangkapan.

Sejak kejadian itu, keempat petugas yang terlibat dipecat. Tetapi, tidak satu pun yang menghadapi tuntutan pidana. Insiden itu telah menyebabkan ratusan protes di jalan-jalan di Minnesota.

Sebuah penggalangan dana yang dibentuk untuk membantu mereka yang protes telah menyebar setelah dibagikan oleh para seniman dari seluruh industri musik dan film.

Minnesota Freedom Fund membantu para pemprotes yang ditangkap mengakses uang jaminan saat protes berlanjut. Anda bisa lihat beberapa dukungan kampanye yang telah diterima dari orang-orang seperti Noname, Jameela Jamil dan CupcakKe di tweet di bawah ini.

Laporan-laporan tentang insiden terbunuhnya Floyd mengatakan, para petugas menanggapi panggilan telepon dari toko kelontong yang mengklaim Floyd menggunakan cek palsu. Polisi kemudian menuduh Floyd melakukan perlawanan. Tapi informasi itu masih sumir. 

Rekaman kejadian menunjukkan Floyd di lantai berteriak "Aku tidak bisa bernapas" dan "jangan bunuh aku" kepada seorang petugas yang berlutut di lehernya. Saksi-saksi terdengar berteriak, "Bro, dia bahkan tidak bergerak", sementara yang lain bertanya kepada petugas yang ditanyai, "Kamu akan duduk di sana dengan lutut di leher?"

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 26 Mei, departemen kepolisian Minneapolis mengatakan Floyd meninggal dalam waktu singkat setelah insiden medis. 

Mereka menambahkan: "[Para petugas] membuat tersangka diborgol dan menyadari bahwa tersangka menderita tekanan medis [sebelum] menelepon ambulans."

Walikota Minnesota meminta maaf kepada keluarga Floyd pada Kamis pagi, mengatakan "[Floyd] seharusnya tidak mati" dan bahwa insiden itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Dia melanjutkan: "Selama lima menit kami menyaksikan seorang petugas kulit putih menekankan lututnya ke leher seorang pria kulit hitam," kata Frey. "Lima menit. Perwira ini tidak berperikemanusiaan.

Benjamin Crump, pengacara yang berbicara atas nama keluarga Floyd, merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mencari keadilan dan menginginkan jawaban setelah insiden tersebut. 

"Penggunaan kekerasan yang berlebihan dan tidak manusiawi ini menghabisi nyawa seorang pria yang ditahan oleh polisi karena mempertanyakan tuduhan tanpa kekerasan," kata Crump. F.B.I saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut.

Insiden itu memicu kemarahan di media sosial di mana para pelaku seni meminta petugas yang bersangkutan dihukum. Ice Cube, Janelle Monáe, Garbage, Sleaford Mods, Shame and Glass Animals merupakan sebagian pelaku seni yang buka suara.