Eksklusif, Armada Band Sukses karena Tak Pernah Memandang Kesuksesan Sebagai Tujuan
Armada Band (Foto: Koleksi Armada untuk VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Armada Band baru merilis lagu bertajuk Aku di Matamu pada 26 Februari. Lagu ini merupakan single perdana yang dirilis Armada di tahun 2021 ini. Lagu bernuansa ballad ini merupakan lagu ciptaan Mai dan Rizal.

"Lagu ini tuh ceritanya tentang seseorang yang ditinggalkan dengan alasan yang tidak jelas,” kata Mai waat wawancara eksklusif dengan Redaksi VOI, Kamis, 4 Maret 2021.

Aku di Matamu dirilis dalam dua bahasa; Indonesia dan Korea. Ide untuk merilis lagu dua bahasa ini awalnya berasal dari Rizal Ketika sedang melakukan rekaman vokal. Berkolaborasi dengan Rizal untuk menciptakan lirik, Mai menyebut tema lagunya mengikuti fenomena ghosting yang sedang popular di media sosial saat ini.

"Tema lagunya tentang saat kita ditinggalkan seseorang yang kita sayangi, ngilang tiba-tiba kayak ghosting gitu kalau fenomena di era sekarang. Mungkin saja dia nggak ngomong karena ada sesuatu hal yang nggak bisa dikasih tahu. Jadi tugas kita cukup doain saja. Pesan moralnya jangan langsung berburuk sangka karena kita nggak tahu kondisi sebenarnya seperti apa,” kata Mai.

Armada selalu memulai tahun dengan rilisan-rilisan ballad atau mid-low beat. Seperti di tahun-tahun sebelumnya ada Asal Kau Bahagia dan Awas Jatuh Cinta. Andit berharap lagu ini bisa diterima oleh pecinta musik Indonesia.

"Kalau kita sih penginnya di semua lagu Armada termasuk lagu ini bisa membawa manfaat buat orang banyak. Semoga yang mendengarkan bisa terhibur. Bisa mewakili perasaan masing-masing orang yang mendengarkan, related sama kehidupannya juga,” ujar Andit.

Sama dengan video klip lagu-lagu sebelumnya, Armada kembali menggunakan konsep film pendek untuk lagu Aku di Matamu. “Kenapa kita pakai video klip dengan cerita pendek karena lebih mudah ngena di perasaan pendengarnya daripada menampilkan wajah-wajah kita ceritanya nggak dapat. Ini sudah jadi konsep Armada dari dulu, jadi ciri kas,” papar Mai.

Untuk ide cerita, Rizal lebih banyak mengambil peran dengan tetap melibatkan semua tim. "Kalau soal ide, biasanya Rizal ya. Yang nulis ceritanya Rizal, tapi memang dia ngasih tahu ketika, ada ide gak, ada yang mau ditambahain nggak, jadi demokratis sih. Jadi semuanya bersuara. kalau ada yang kurang ditambahin,” imbuh Andit.

Satu garis besar yang selalu diterapkan oleh Armada dalam membuat video klip adalah memilih model yang sedang populer. Seperti dalam lagu Aku di Matamu yang menggandeng Bio One sebagai modelnya.

"Kalau memilih bintang video klip yang lagi hype itu pasti ada pertimbangannya. Kalau seseorang lagi bersinar berarti ada sesuatu pada orang tersebut secara profesional. Misalnya aktingnya bagus, dari segi keprofesional bagus, itu faktor milih untuk bintang klip. Akting bagus itu harus karena kita pengin orang nonton video klip-nya aja bisa merasakan apa yang ada di lagunya,” jelas Mai.

Kemampuan akting menjadi syarat mutlak bagi model video klip lagu Armada. “Karena di setiap video klip Armada itu ada pesan moralnya. Jadi nggak cuma bikin galau, ada pesan moral di balik video klip. Kayak di video klip Aku di Matamu itu akhirnya ada kata-kata 'sorry aku bukan ngilang, umur gua udah nggak panjang, daripada sama gue lu menderita mending cari orang lain aja'. Sedangkan ceweknya mikir selama ini kan cowoknya selingkuhin, jahatin gue, ternyata akhirnya dia menyadari ada suatu hal di balik melakukan itu,” lanjutnya.

Armada telah mengeluarkan enam buah album sepanjang karirnya dari tahun 2007 hingga saat ini. Berikut daftar album Armada; ‘Balas Dendam’ (2008), ‘Hal Terbesar’ (2009), ‘Satu Hati Sejuta Cinta’ (2012), ‘Pagi Pulang Pagi’ (2014), ‘Maju Terus Pantang Mundur’ (2017) dan ‘Dengerin Abang Special Edition’ (2018).

Empat dari enam album mereka yaitu ‘Hal Terbesar’, ‘Satu Hati Sejuta Cinta’, ‘Pagi Pulang Pagi’ dan ‘Maju Terus Pantang Mundur’ mendapatkan predikat multi-platinum karena penjualannya CD nya melebihi 100.000 keping per-albumnya. Tak cuma penjualan album yang fantastis, di media sosial seperti YouTube, lagu-lagu Armada juga banyak yang viral. Meski begitu, mereka tetap rendah hati karena merasa tak pernah mengejar viral atau kesuksesan ketika merilis lagu batu.

“Kita tuh nggak pernah mikir kalau bikin sesuatu harus viral, harus trending, kita lebih kepada di saat kita membiki sebuah karya harus dimaksimalin, mateng semua. Sesudah hasilnya jadi harus ikhlas aja sama Allah. Kalau ngasih rejeki dari lagu ini ya Alhamdulillah. Kalau belum ya kita coba lagi,” kata Andit.

Kunci yang selalu dipegang Armada adalah selalu maksimal di setiap usaha. Satu persatu proses yang dialami harus dijalani dengan maksimal.

“Kita harus memaksimalkan semua yang kerjain, lagu dimaksimalin, video klip dimaksimalin, mengenai hasil tergantung jalannya Allah. Kalau berhasil alhamdullillah. Kalau kurang ya kita coba lagi. Kita percaya usaha tidak akan menghianati hasil. Kalau hasilnya kurang baik ya berarti kita kurang berusaha. Next harus berusaha lebih keras lagi,” Mai menambahkan.

Kesuksesan, buat Mai bisa jadi boomerang. “Soalnya kalau sudah pengin ngejar viral, trending, jadi apapun hal akan dilakukan. Itu yang kita nggak mau, kita pengin Armada naik namanya karena karyanya baik, bukan karena hal negatifnya,” katanya.

Rizal juga menanggapi viralnya lagu Armada sebagai rejeki. “Semua sudah diatur sama Allah, kita ngikut aja. Di Armada yang penting bukan hasil akhirnya tapi prosesnya. Mau viral nggak viral  nggak ada urusan sama itu sih, kalau viral ya syukur Alhamdulillah. Kalau dibilang senang ya senang, tapi nggak euforia yang berlebihan. Berarti bisa dibilang karya kita banyak yang suka, merepresentasikan apa yang pendengar sedang rasakan,” katanya.

Armada merupakan salah satu dari lima besar band di Indonesia dengan jumlah fans terbanyak. Jumlah PASUKAN ARMADA (panggilan untuk para penggemar Armada, red) yang terdapat di Facebook Page mereka mencapai lebih dari 5 juta orang. Sedangkan followers mereka di Instagram ada sebanyak 255 ribu, dan Twitter sebanyak 176 ribu.

Jumlah tersebut terus bertambah seiring kepopuleran lagu baru Armada. Keberhasilan Armada menggaet pendengar baru inilah yang membuat nama Armada selalu dikenal oleh pecinta musik Indonesia.

“Nggak ada tips khusus supaya ada pendengar baru, cuma yang pasti Armada terus bikin lagu baru. Mau laku nggak laku, mau diterima atau enggak sama pendengar, yang penting kita keluarin karya. Kita nggak peduli dengan hasil akhir tapi kita sangat peduli dengan prosesnya,” kata Mai.

Rizal mengakui tak semua lagu Armada terkenal, namun mereka tak pernah putus asa. “Nggak semua karya Armada populer, mungkin orang tahunya 20 persen yang populer. Banyak lagu kita yang nggak dikenalin. Setelah lagu Awas Jatuh Cinta itu viral, sampai sekarang juga masih masuk chart radio, itu kita keluarin karya lagi, tapi nggak kedengeran sampai lagu baru Aku di Matamu ini populer. Tapi kita tetap keluarin terus. Kami membuat lagu terus karena kami sadar apa yang menjadi tanggung jawab kita,” katanya.

Mai, Andit, dan Rizal mengaku punya tanggungjawab untuk terus selalu berkarya bagi penggemar mereka. Karena itu konsistensi berkarya, menurut Rizal tak harus ditargetkan, namun terus dilakukan.

“Nggak ada target khusus. Dibilang harus sebulan sekali enggak juga harus bikin lagu. Intinya Armada bikin album setiap dua tahun sekali. Nah, selama dua tahun jeda waktu itu kita bikin karya. Tapi biasanya kalau kita keluarin album kelima misalnya, kita sudah siap materi album keenam. Jadi nggak pas mau keluar album baru bikin lagu,” terangnya.

Andit menjelaskan polanya keluarnya album selalu diikuti kesiapan materi untuk album berikutnya. “Cuma memang belum direkam tapi materi sudah ada. Arrangement sudah terbayang, liriknya bagaimana, tinggal disesuaiakan kira-kira di saat itu tema seperti apa yang banyak dirasakan sama orang. Jadi itu yang akan kita keluarkan,” jelasnya.

“Kita kalau bikin lagu nggak ngoyo. Sehari bisa dapat lagu tiga ya kita bikin. Kalau nggak dapat ide ya nggak bikin. Dalam seminggu dapat sepuluh lagu ya bikin, kita sistem nabung, jadi saatnya kita harus keluar album semua tabungan materi sudah ada,” tegasnya.

Tak Cuma di dunia musik, Armada telah mengawali tren lagu jadi film layar lebar, dan sekarang diikuti lagu lain. Bagi mereka ini adalah pencapaian yang tak disangka. Karena itu Mai merasa senang.

“Ya senang sih, maksudnya apa yang kita lakuin itu diikuti sama yang lain. Kalau memang apa yang Armada lakukan bisa menginspirasi yang lain ya senang,” jelas Mai.

Biasanya ada obrolan dan diskusi sebelum lagu Armada difilmkan. “Diskusi sampai semuanya satu suara. Setelah itu baru jalan,” lanjutnya.

Kesuksesan Armada, menurut Rizal, bukan cuma kesuksesan untuk personilnya saja. Mereka memandang  Armada adalah perantara rejeki. “Kita pengin Armada tetap bisa berkarya. Bisa menghidupi banyak orang, kasih rejeki ke orang banyak. Kita usaha aja, balik lagi rejeki semua sudah diatur sama Allah. Jadi kita berusaha saja. Kita ngikut aja, dikasih sukses alhamdullillah kalau enggak ya nggak papa. Fokusnya berkarya. Penginnya jalan terus, bisa kasih rejeki banyak orang. Bisa menghibur orang banyak,” terangnya.

Andit berharap karya Armada bisa terus dikenang, bahkan jika kelak satu persatu personilnya tiada. “Penginnya kita ada di musik sampai kita tua. Terus menghasilkan karya. Mungkin sampai kita sudah nggak ada karya kita masih didengarkan orang, masih memberi manfaat buat orang. Di-cover, di-recycle. Di-remake, yang jelas karyanya akan selalu ada,” harapnya.

Bersama dalam satu wadah Armada, mereka mengaku pernah bertengkar. Namun, seiring usia, pertengkaran bukan lagi dipandang sebagai sebuah masalah. Mereka lebih dewasa menghadapi masalah dalam band. Itulah yang membuat Armada terus ada hingga saat ini.

“Sebetulnya ngomongin pertengkaran dalam sebuah band selalu ada. Dalam rumah tangga saja ada bertengkarnya. Kita melihatnya biasa saja seiring bertambahnya umur, makin dewasa.  Banyak band yang bubar karena bertengkar, itu kembali ke masing-masing. Kita nggak bisa menyamakan dengan band yang lain. Kan manusia beda-beda diciptakan sama Allah, ada yang pola pikirnya nggak terlalu egois jadinya masih bisa saling bersama. Kita nggak bisa samain keadaan di band Armada dengan band lain,” terang Mai.

Sementara Andit menganggap Armada sebagai sebuah perusahaan yang harus dijaga bersama. “Kalau kita lihatnya Armada ini perusahaan kita sama-sama apa yang kita pikirin, apa yang kita lakukan bukan untuk kepentingan diri tapi untuk kepentingan bersama,” jelasnya.

Andit mengamini pernyataan Mai yang menyebut kadang ada pertengkaran dalam Armada.  “Berantem ya pasti ada ya. Dari dulu sampai sekarang pasti ada perbedaannya. Berdebat itu ada, tapi seiring waktu kita makin dewasa kita memandangnya bukan hal yang besar. Perbedaan pendapat itu dibutuhkan untuk recording, arrangement. Karena itu harus ada penilaian, perbedaan pendapat itu artinya care,” paparnya.

Mai ingin bertahan dengan formasi yang ada saat ini, karena itu kedewasaan masing-masing personil memandang Armada sebagai jalan rejeki untuk orang lain sangat dibutuhkan. “Kita tinggal bertiga ya dari berlima, yang membuat kita bertahan itu ya kita jalan-jalan aja. Dengan tidak aktifnya dua personel itu kita berhenti itu enggak. Toh kita bertiga bisa jalan ya terus jalan, karena yang menggantungkan hidup kepada Armada kan nggak cuma kita saja. Jadi motivasi kita itu Armada bisa membawa berkah pada orang itu pencapaian. Memberi nafkah ke banyak orang, melakukan sesuatu nothing to lose, nggak ada drama dan intrik. Mengeluarkan sesuatu ya nggak dibumbuhi ada yang suka alhamdulillah, nggak ada yang dengerin, ya nggak papa,"

Kekompakan Armada diuji di masa pandemi COVID-19. Tak mau mengeluh, mereka fokus menyesuaikan diri dengan keadaan.

“Masa pandemi ini bikin segala sesuatu jadi sulit. Banyak yang harus diadaptasi. Kita nggak mau ngeluh juga, belajar ngambil positifnya, hikmahnya. Kemarin full padet, sekarang dikasih waktu luang untuk kumpul bersama keluarga. Bisa bikin lagu,” kata Andit.

Beruntung, manajemen Armada termasuk sigap dalam menyesuaikan dengan pola penjualan musik di era digital.

“Kan penjualan ada digital, streaming, download, kalau manggung bisa dibilang sebulan sekali kita ada manggungnya. Tapi kita pilih-pilih juga manggung yang protokol kesehatannya sesuai standar. Virtual, live streaming, nggak ada penonton, semua yang ada di lapangan sudah di tes, pilih-pilih banget. Nggak mau yang asal-asalan gitu,” kata Mai.

Armada juga mengikuti perkembangan sosial media, termasuk tren TikTok. Rizal mengunggah video untuk direaksi duet pagi pengguna TikTok untuk lagu baru mereka Aku di Matamu.

"Kita harus mengikuti zaman, nggak bisa beradaptasi dengan pola lama. Semua orang harus beradaptasi. Manajemen biasanya yang mengatur itu, pasarnya lewat mana. Kita tuh kalau sudah ada di industri nggak bisa terlalu ngoyo dengan idealis kita, kalau zamannya harus mengikuti ya mengikuti. Kalau enggak, ya ketinggalan sama orang lain, setiap orang harus up to date, bukan cuma media sosial. Tapi hidupnya juga harus up to date. Nggak bisa bertahan di satu titik,” tegas Mai.

Ingin sukses seperti Armada? Ikuti tips sukses dari masing-masing personill Armada ini. “Berkarya terus jangan cepat puas. Yang dinikmati itu prosesnya, bukan hasilnya. Sukses nggak sukses itu Allah sudah atur semua. Tergantung manusianya sendiri, Allah nggak akan mengubah hidup kita kalau kita nggak berusaha mengubahnya. Kalau baru satu lagu  berharap sukses, terus nggak sukses patah harapan, nggak begitu konsepnya. Berkarya terus saja, sukses itu nomer sekian, yang penting dapur ngebul, sudut pandangnya diubah, saat dapur ngebul sukses itu mengikuti,” kata Rizal.  .

“Kunci sukses  itu berusaha keras, jangan mikir hasilnya dulu. Ini jujur ya dulu beberapa kali diminta tolong anak band baru yang pengin terkenal. Nggak gue bantuin, dia maunya terkenal. Mau terkenal itu gampang bikin hal-hal negatif, viral di media sosial, tapi nggak gitu tujuannya. Jadi konsepnya salah kalau pengin terkenal. Harusnya berkarya aja terus. Kalau misalnya lagu kamu bagus, semua kesuksesan mengikuti,” pesan mai.

Terakhir, Andit juga menambahkan pesannya. “Kesusksesan itu bukan kuasa manusia, itu izin Allah. Kadang kita sudah usaha maksimal tapi hasilnya nggak sukses juga, jangan berburuk sangka sama Alllah karena hal itu. Kadang ngeluh juga kan, siapa tahu nggak dikasih sukses itu belum siap secara mental dan fisik. Yang jelas apapun itu yang terbaik dari Allah. Jangan ngoyo untuk sukses, yang penting usaha maksimal,” pungkasnya.