Bagikan:

JAKARTA - Aditya Ilyas, gitaris Soegi Bornean menceritakan kronologi bagaimana gitar Taylor 314ce-N miliknya rusak di bagasi pesawat terbang.

Diketahui, Soegi Bornean yang baru tampil di Bengkulu, hendak pulang ke Semarang menggunakan pesawat terbang. Namun, penerbangan tersebut harus lebih dulu transit di Jakarta.

“Jadi, kita tuh pulang dari Bengkulu ke Semarang, tapi harus transit di Jakarta,” kata Aditya Ilyas, saat dihubungi awak media pada Rabu, 20 September.

“Pas dari Bengkulu kita naik Super Air Jet IU 835. Terus transit di Jakarta, kita dipindah ke Batik Air dengan penerbangan ID 8362,” lanjutnya.

Aditya Ilyas menjelaskan bahwa kondisi gitar yang berada di dalam hardcase sudah terbungkus plastik wrapping dan ditempel stiker barang pecah belah sebelum diberikan kepada petugas bagasi.

Sempat transit sekitar 3 jam di Jakarta, personel Soegi Bornean dan kru melanjutkan perjalanan ke Semarang dengan pesawat berbeda.

Saat melihat kondisi barang-barang setibanya di Semarang, Aditya menyebut salah satu kotak berisi mixer terlihat terbuka.

“Sampai di Semarang ada yang mencurigakan, mixer box itu sampai kebuka. Jadi, mungkin karena guncangan terlalu keras atau gimana, saya tidak tahu,” ujar Aditya Ilyas.

“Tapi tidak rusak, hanya tutupnya aja yang terlepas dari kotaknya, pas pemindahan bagasi tiba-tiba copot. Terus, karena merasa tidak ada yang aneh, hanya mixer box aja yang terbuka. Jadi kita putuskan untuk pulang,” imbuhnya.

Namun, setibanya di rumah, Aditya menyebut gitar yang ada di dalam hardcase mengalami kerusakan.

“Keesokan pagi, mau dipakai gitarnya, ternyata pecah. Dan itu pake hardcase bawaan yang cukup keras ya hardcase-nya. Dalamnya itu rapat sekali, tidak ada celah sedikitpun,” tutur Aditya Ilyas.

“Jadi, itu kalau pecah berarti kalau tidak karena jatuh dari atas, berarti dia kebanting terkena bagian bawahnya. Karena bagian atasnya nggak apa-apa, jadi bukan karena ketindihan kayaknya. Tapi karena jatuh terlalu keras itu, karena yang bawah yang pecah,” tandasnya.