JAKARTA - Dikenalkan pada September tahun lalu, Mini Cooper generasi kelima akhirnya memasuki fase produksi di pabrik Oxford, Inggris, salah satu pusat perakitan dimiliki oleh BMW Group selaku induk perusahaan.
Stefanie Wurst, selaku Head of Mini, mengatakan bahwa tonggak pencapaian ini merupakan wujud komitmen pihaknya dalam menghadirkan lebih banyak kendaraan dengan karakteristik mengemudi yang dinamis dan memuaskan para pecinta merek tersebut.
“Pabrik Oxford adalah jantung dari merek Mini, dan hari ini saat kami menyaksikan lahirnya babak baru, kami memperbarui komitmen terhadap keahlian dan sensasi berkendara,” kata Wurst dalam laman perusahaan, Rabu, 13 Maret.
Dengan dimulainya produksi di Oxford, model tersebut akan dirakit di tiga lokasi di Inggris, terdiri dari pabrik Swindon yang merakit body press dan sub-rakitan, lalu fasilitas Hams Hall untuk membuat mesin 3-silinder dan 4-silinder, serta Oxford yang memproduksi cangkang bodi, pengecatan, dan finalisasi perakitan.
BACA JUGA:
Pabrik Oxford telah melahirkan lebih dari 4,4 juta unit kendaraan bermerek Mini sejak 2001 lalu, termasuk 150.000 kendaraan listrik yang dibuat antara tahun 2019 hingga 2023 lalu.
Mini Cooper terbaru ini akan menjadi model ketiga yang akan dirakit di pabrik Oxford setelah Cooper Electric dan Countryman terbaru. Hatchback ini menghadirkan sejumlah varian, mulai dari tipe C sebagai entry-level hingga S yang memiliki performa lebih bertenaga.
Mobil yang memiliki desain lampu depan bulat yang khas ini akan dipatok dengan harga 22.300 poundsterling (setara dengan Rp444,3 jutaan) dan unit pertama akan dikirimkan mulai musim semi tahun ini di Inggris.