Bagikan:

JAKARTA - BMW Group telah mengumumkan investasi baru sebesar lebih dari 600 juta poundsterling atau Rp11,5 triliun di pabrik MINI di Oxford dan Swindon yang didukung penuh oleh pemerintah Inggris.

“Dengan investasi baru ini kami akan mengembangkan pabrik Oxford untuk produksi MINI listrik generasi baru dan membuka jalan bagi manufaktur mobil listrik murni di masa depan,” ungkap Milan Nedeljković, Anggota Dewan Manajemen BMW AG yang bertanggung jawab atas produksi, dalam rilis perusahaan, 11 September.

Pabrik Oxford akan diperbarui untuk memproduksi Mini Cooper EV tiga pintu yang baru, serta model crossover Aceman yang akan menggantikan Clubman yang sudah ada. Sementara, fasilitas pengepresan bodi di Swindon juga akan diperbarui agar dapat mengakomodasi model-model baru ini.

Stefanie Wurst, Kepala merek MINI, mengatakan, MINI selalu menyadari sejarahnya di mana Oxford adalah dan akan tetap menjadi jantung dari merek tersebut.

“Saya senang bahwa dua model MINI baru yang sepenuhnya elektrik – MINI Cooper dan MINI Aceman – juga diproduksi di Oxford, sehingga menegaskan jalan kami menuju masa depan yang sepenuhnya elektrik,” tambahnya.

Mulai tahun 2024, Pabrik Mini Oxford juga akan mulai memproduksi generasi berikutnya dari Mini Cooper tiga pintu dan lima pintu dengan mesin pembakaran. Mereka juga akan memproduksi model Convertible terbaru.

Disebutkan pabrik Oxford ini baru akan mencapai kapasitas produksi penuh pada tahun 2026. Pabrik ini akan memproduksi sekitar 200.000 mobil setiap tahunnya, baik dengan mesin pembakaran internal (ICE) maupun kendaraan listrik (BEV) yang dibangun di platform yang sama.

Lalu mulai tahun 2030, Pabrik Oxford akan beralih ke produksi hanya kendaraan listrik, dan Mini akan menjadi merek yang sepenuhnya listrik.

Pabrik di China juga sudah dibangun khusus untuk model listrik, sehingga Mini tidak akan memiliki pabrik ICE lagi. Mini Cooper tiga pintu dan Aceman yang serba listrik akan diproduksi di China, tepatnya di Pabrik Mini dan Great Wall Motors di Zhangjiagang. Ekspor dari China akan dimulai pada tahun 2024.

Sementara, dalam beberapa minggu, produksi MINI Countryman baru juga akan dimulai di pabrik BMW Group Leipzig. Model crossover yang lebih besar di jajaran MINI ini, akan ditawarkan dengan penggerak listrik murni dan mesin pembakaran.

Menurut laporan AutoExpress, 11 September, dari investasi 600 juta poundsterling tersebut sekitar 75 juta poundsterling atau sekitar Rp1,4 triliun dibiayai oleh Pemerintah Inggris untuk mengamankan lapangan pekerjaan di kedua pabrik tersebut.

“Keputusan ini merupakan bentuk kepercayaan besar terhadap perekonomian Inggris dan upaya Pemerintah untuk memastikan keberlangsungan kekuatan sektor otomotif terkemuka di dunia. Kami bangga dapat mendukung investasi BMW Group, yang akan menjamin lapangan kerja berkualitas tinggi, memperkuat rantai pasokan kami, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Inggris,” kata Kemi Badenoch, Menteri Bisnis dan Perdagangan Inggris.