JAKARTA - Dalam peristiwa dugaan penganiayaan dan penculikan tersangka Mario Dandy Satrio, seorang anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo menggunakan kendaraan mewah Jeep Rubicon. Berdasarkan penelusuran kendaraan Rubicon tidak tercantum dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Rafael meski memiliki Rp 56 miliar.
Dandy sendiri telah ditangkap dan ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan penculikan menggunakan mobil dan penganiayaan terhadap David, anak seorang pengurus GP Ansor.
Saat menghampiri untuk menganiaya David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin 20 Februari, Mario Dandy Satrio membawa mobil Jeep Rubicon.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin menyebut Mario Dandy Satrio merupakan anak pejabat pajak, yakni Rafael Alun Trisambodo yang merupakan Kepala Bagian umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II.
Berdasarkan penelusuran, Rafael beberapa kali melaporkan hartanya ke KPK. Terakhir, Rafael menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK pada 17 Februari 2022 untuk laporan periodik tahun 2021.
Dalam LHKPN itu, Rafael mengaku memiliki 11 bidang tanah dengan luasan yang bervariasi yang tersebar di sejumlah kota, seperti Sleman, Manado, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Secara total, nilai belasan tanah Rafael ditaksir mencapai Rp 51,9 miliar. Selain tanah, Rafael juga mengaku memiliki dua unit mobil. Namun, dalam LHKPN itu, Rafael tidak mencantumkan mobil Rubicon yang dibawa oleh anaknya.
Dalam LHKPN itu, Rafael mengaku memiliki mobil sedan Toyota Camry senilai Rp 125 juta dan Toyota Kijang senilai Rp 300 juta.
Rafael juga mengklaim memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 420 juta, kas dan setara kas senilai Rp 1,3 miliar, serta harta lainnya senilai Rp 419 juta. Rafael mengaku tidak memiliki utang. Dengan demikian, hartanya mencapai 56.104.350.289.
Sebelumnya, Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur bernama David. Tersangka yakni Mario Dandy Satrio disebut sebagai anak pejabat pajak.
"Di media sosial Twitter khususnya banyak yang mendorong polisi untuk menangani kasus ini dengan seadil-adilnya dan untuk itu Banser NU akan senantiasa mengawal kasus ini hingga tuntas," tegas M Ainul Yaqin dalam keterangannya.
Menurut Ainul Yaqin, Mario Dandy Satrio berstatus sebagai mahasiswa di salah satu kampus elite di Jakarta. Kemudian mobil Jeep Rubicon yang digunakan Mario untuk menculik korban adalah milik ayah pelaku bernama Rafael Alun Trisambodo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II.
"Setelah tim LBH GP Ansor mengetahui nama dari salah satu pelaku pengeroyokan tersebut, kemudian pada tanggal 23 Februari 2023 Tim LBH GP Ansor mendatangi Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk membuat laporan kasus penganiayaan yang menimpa David," ungkap Ainul Yaqin.
Adapun kronologi dugaan penculikan dan penganiayaan itu, kata Ainul Yaqin bermula pada saat korban menerima pesan via aplikasi WA oleh mantan kekasihnya berinisial A pada Senin lalu. Sementara korban sedang berkunjung ke rumah salah satu temannya di Perumahan Green Permata, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Korban menerima pesan singkat dari mantan pacarnya berinisial A yang diketahui isi pesannya adalah niat si A yang ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban yang ada padanya dan korban memberikan lokasi rumah temannya berada dengan cara share loc via aplikasi WA," jelas Ainul Yaqin.
BACA JUGA:
Beberapa saat kemudian, lanjut Ainul Yaqin, datang satu unit mobil Jeep Rubicon berwarna hitam berhenti di depan rumah temannya. Korban langsung menghampiri Jeep tersebut yang di dalamnya ada empat orang di dalamnya. Lalu dua orang yang turun dari mobil dan membawa korban ke gang sepi. Sesampainya di gang sepi, korban dianiaya oleh dua orang.
"Akibat aksi pengeroyokan tersebut korban mengalami luka yang serius di area wajah sebelah kanan, kepala, robek pada bibir, dan saat ini korban masih dalam kondisi tak sadarkan diri di ruang ICU, Rumah Sakit Permata Hijau akibat luka yang dialaminya," terang Ainul Yaqin.
Selanjutnya, ayah dari teman korban yang membawa David ke Rumah Sakit Permata Hijau dan memberitahukan kepada pihak keluarga korban. Setelah mengetahui bahwa anaknya menjadi korban penganiayaan, ayah korban yang juga sebagai pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor langsung menuju Rumah Sakit Permata Hijau. Lalu dia meminta kepada LBH GP Ansor untuk mencari tahu siapa pelaku pengeroyokan tersebut.