Modus Rafael Alun Terkuak, Mahfud: Sempat Buka Deposit Box, Sebelum Diblokir PPATK
Rafael Alun Trisambodo yang dicopot dari jabatannya dari Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jakarta Selatan II

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Rafael Alun Trisambodo sudah membuka deposit box lainnya sebelum Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sempat memblokirnya.

Adapun, PPATK memblokir deposit box eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang berisi uang senilai Rp37 miliar.

"Rafael (LHKPN) Rp 56 (miliar) itu tidak wajar, tiba-tiba Rp500 (miliar) itungannya dari intelijen. Sesudah itu ketemu lagi di loker (deposit box) Rp37 (miliar). Belum lagi lokernya sudah ada yang dibuka lebih dulu sebelum itu coba," ujar Mahfud saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Sabtu, 11 Maret.

Tindakan Rafael itupun disebut masuk dalam kategori tindak pidana pencucian uang (TPPU). Namun, belum dirinci secara gamblang unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan ayah dari Mario Dandy Satriyo tersebut.

"Itu kan pencucian uang kalo di dalam ilmu hukum TPPU itu," kata Mahfud.

Sebagai pengingat, kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Setelah kasus itu ramai di media sosial, video Mario mengumbar kekayaannya berupa motor Harley Davidson disoroti warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakannya saat penganiayaan terjadi.

Alhasil, pada 1 Maret lalu, KPK meminta Rafael datang untuk diklarifikasi soal kekayaannya yang mencapai Rp56 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dalam proses klarifikasi itu, KPK menelisik harta milik Rafael. Di antaranya, perumahan yang perusahaan pengelolanya diatasnamakan istrinya di Minahasa Utara dan rumah di Yogyakarta.

Tak sampai di sana, mobil Rubicon yang sering dipamerkan Mario juga ditelisik KPK. Begitu juga dengan motor Harley Davidson milik Rafael yang ternyata tak berpelat nomor atau bodong.

Saat ini, KPK memutuskan untuk menyelidiki asal kekayaan Rafael Alun ini. Penyebabnya, hartanya dinilai tak wajar.