Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 10 tahun yang lalu, 26 Mei 2014, Nerendra Modi dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) India. Pelantikannya disaksikan oleh empat ribu tamu undangan. Peristiwa itu juga membuat 10 ribu personel keamanan diturunkan untuk menjaga kelancaran acara.

Sebelumnya, Modi dikenal sebagai politikus ulung. Ia dengan kendaraan politiknya, Bharatiya Janata Party (BJP/Partai Nasional Hindu) menjelma jadi harapan baru rakyat India. Mesin kampanye BJP digerakkan. Hasilnya BJP mampu menang dalam kontestasi politik Pemilu 2014.

Narendra Modi bukan orang baru dalam peta politik India. Ia sudah dikenal sebagai politikus ulung sejak 1990-an. Kehebatan Modi di dunia politik kian bertambah kala ia memutuskan bergabung dengan BJP. Perpanduan antara Modi dan BJP begitu kuat.

Modi pun mampu diantar BJP menjabat sebagai anggota Parlemen India. Kariernya lalu menanjak jadi Menteri Utama Gujarat sedari 2001. Prestasinya bejibun. Modi banyak dipuji karena mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Gujarat.

Semenjak itu, Modi mulai dianggap aset penting BJP. Modi yang notabene petugas partai aktif menyusun strategi supaya BJP dapat mengalahkan Partai Kongres – partai yang dibesarkan Jawaharlal Nehru dan Indira Gandhi.

PM India Narendra Modi. (Wikimedia Commons)

Partai itu dianggap terus mendominasi Pemilu India karena pengaruh nama besar Nehru dan Indira Gandhi. Barang siapa yang yang dicalonkan sebagai PM India oleh Partai Kongres dianggap dapat langsung menang.

Modi pun mencoba memutus mata rantai kepemimpinan Partai Kongres di India. Pucuk dicinta ulam tiba. Modi pun dicalonkan sebagai PM India oleh BJP pada Pemilu 2014. Modi tak gentar supaya mayoritas wakil rakyat dari BJP bisa mendapatkan kursi.

Modi pun mulai menggunakan kampanye kekinian. Modi mulai mengubah kampanye yang serupa pesta, jadi rapat akbar penuh kesederhanaan. Modi beride menggunakan teknologi hologram untuk mengenalkan visi misi partai.

Kondisi itu karena Modi merasa dirinya memiliki keterbatasan untuk berpergian ke seluruh pelosok India. Hasilnya, kehadiran teknologi hologram itu mampu membuat kampanye Modi berjalan masif. Visi dan misi Modi jadi dapat diketahui oleh banyak pemilih di India. Modi pun mampu dikemas sebagai sosok pencegah inflasi, pengangguran, dan penentang korupsi.

“Dengan teknologi hologram itu, Modi dapat mengadakan 100 aksi kampanye bersamaan. Dia dapat berkampanye dan berbicara langsung kepada calon pemilihnya di kota-kota terpencil tanpa harus hadir di depan mereka.”

“Seperti dilansir The Telegraph, Modi menggunakan teknologi hologram untuk memberikan enam pidato di 1.450 lokasi selama masa kampanye pemilu, yang memungkinkan dia menarik lebih dari 14 juta pemilih tambahan. Modi melakukan kampanye serupa saat pemilu Gujarat pada 2012, yang mengantarkannya menduduki kursi menteri utama negara bagian itu untuk keempat kalinya,” ungkap Rosalina dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Modi Mendobrak Dinasti Penguasa (2014).

Pemilu India pun berlangsung selama lima minggu, 7 April hingga 12 Mei 2014. Pemilu itu dilakukan untuk memilih calon wakil rakyat, Lok Sabha -- Majelis Rendah Parlemen. Hasilnya mengejutkan. Modi dan BJP unggul.

Hasil hitungan resmi mengungkap BJP meraih 282 kursi, sedang Partai Kongres hanya meraih 44 kursi. Alhasil, kemenangan itu membuat Modi jadi PM terpilih India yang baru. Modi pun dilantik sebagai PM India pada 26 Mei 2014.

Upacara pelantikan dilangsungkan secara besar-besaran di halaman Istana Kepresidenan India di New Delhi. Pelantikan itu dihadiri oleh empat ribu undangan. Aparat keamanan yang menjaga keberlangsungan acara mencapai 10 ribu personel.

“Pada suatu malam yang panas dan berdebu, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius, tapi tidak akan turun hujan seperti yang diperkirakan nyatanya jadi hari spesial. Lebih dari 4.000 tamu menyaksikan Modi dan para menterinya mengambil sumpah jabatan mereka di hadapan Presiden, Pranab Mukherjee.”

“Mereka yang berkumpul di halaman depan kediaman Presiden yang memiliki 340 kamar di pusat kota. Beberapa pebisnis terkaya di India, ratusan anggota parlemen, perwakilan dari berbagai agama, elite birokrasi, dan bintang film Bollywood. Mereka dijaga oleh 10.000 personel keamanan,” ungkap Jason Burke dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Narendra Modi Sworn in as Indian PM in Spectacular Ceremony (2014).