Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 16 tahun yang lalu, 18 Januari 2008, Sekjen PBB, Ban Ki-Moon menunjuk aktor Amerika Serikat (AS), George Clooney sebagai duta perdamaian PBB. Penunjukan itu dilakukan PBB karena popularitas Clooney dianggap mampu mempromosikan perdamaian dunia.

Sebelumnya, Clooney dikenal luas sebagai aktor AS berbakat. Aksinya di layar kaca kerap dinantikan pecinta hiburan dunia. Semua itu karena Clooney mampu memainkan segala macam peran, dari pahlawan super hingga penjahat.

Hidup kerap menawarkan kesempatan kedua. Itulah yang kemudian dialami oleh George Clonney. Mulanya ia memiliki mimpi ingin jadi pemain bisbol ternama. Segala macam daya upaya dilakukan, dari menjaga kebugaran hingga latihan keras.

Mimpi Clooney nyatanya meleset pada 1970-an. Keinginannya bergabung dengan klub bisbol Cincinnati Reds gagal total. Hasil itu mengejutkan Clooney. Penyesalan dan rasa tak puas hadir seketika. Clooney pun mencoba menjauh dari Mason, Ohio.

Ia pun mencoba mencari kesibukan baru ke Los Angeles. Kepindahan itu menandakan bahwa mimpi Clooney tak lagi jadi atlet, tapi aktor. Semesta pun mendukung langkah Clooney. Dunia hiburan AS mampu memberikan ruang untuk Clooney.

George Clooney bersama dia staf PBB, Marie-Sophie Reck (tengah) dan Fatma Samoura saat bertugas di Abeche, Chad bagian timur pada Januari 2008. (Wikimedia Commons)

Wajahnya sering kali muncul di televisi. Sekalipun kala itu Clooney masih memainkan peran-peran kecil. Keinginannya menjadi aktor papan atas terus muncul. Hasilnya gemilang. Bakatnya di dunia seni peran mampu memukau banyak orang.

Alih-alih memukau penonton saja, aksi Clooney juga mengundang pujian banyak insan perfilman. Jalan Clooney menjadi aktor kenamaan kian terbuka lebar. Jejak itu mulai disusun Clooney kala ia memerankan pahlawan Super, Batman (Bruce Wayne) dalam Batman & Robin (1997).

Kariernya terus menanjak. Clooney pun mulai menjadi bagian dalam proyek film Ocean. Sebuah film franchise terkait sekelompok pencuri profesional dengan operasi pencuriannya yang menantang.

“Clooney memerankan Danny Ocean, seorang perampok karya Steven Soderbergh, Ocean's Eleven (2001), Ocean's Eleven (2004) dan Ocean's Thirteen (2007). Dalam film itu Clooney digambarkan sebagai sosok penjahan yang berkarisma nan ceria.”

“Sekalipun proyek film Ocean hanya jadi salah satu dari film-filmnya yang pernah box office. Namun, film franchise itu mampu memberikan Clooney kebebasan dalam berakting dan menikmati cerita yang diperankan olehnya,” terang Terrence Rafferty dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul Being Clooney: Not as Easy as It Looks (2010).

George Clooney bersama istrinya yang berdarah Lebanon, Amal Alamuddin. (Dawn Images)

Kiprah Clooney di dunia perfilman memang mengagumkan. Namun, bukan berarti kiprah Clooney dalam bidang lainnya biasa-biasa saja. Clooney justru terkenal aktif dalam kegiatan sosial. Ia dan rekannya sesama aktor kerap ikut dalam segala macam kegiatan sosial, apalagi terkait urusan kemanusian.

Kondisi itu membuat PBB kepincut. Gabungan karisma dan popularitas Clooney juga dianggap PBB dapat membantu kerja-kerra organisasi tersebut menjaga perdamaian dunia. Sekjen PBB, Ban Ki-Moon pun ambil sikap.

Ia mengangkat Clooney sebagai duta perdamaian PBB pada 18 Januari 2008. Peran itu membuat Clooney memiliki tugas mulia untuk ikut mempromosikan perdamaian dunia. PBB pun mengatakan bahwa duta perdamaian adalah individu yang memiliki kemampuan luas dalam berbagai bidang.

Antara lain bidang seni, film, sastra, musik dan olah raga. Petinju kelas dunia, Muhammad Ali bahkan pernah mengemban amanah yang sama seperti Clooney.

“Juru bicara PBB, Michele Montas mengatakan Clooney akan memberikan penekanan khusus pada pemeliharaan perdamaian. Dia mengatakan Clooney dikenal karena mampu memusatkan perhatian publik pada isu-isu penting politik dan sosial internasional.

“Clooney, yang saat ini berada di Sudan nantinya akan secara resmi dilantik sebagai duta perdamaian pada 31 Januari di markas besar PBB. Apalagi, sebelumnya Clooney bersama aktor Don Cheadle dan Brad Pitt telah mengumpulkan uang bagi para pengungsi melalui badan amal Not On Our Watch dan menarik perhatian terhadap krisis di Darfur di Sudan barat,” tertulis dalam laporan laman Reuters, 18 Januari 2008.