Kenangan Marc Marquez dan Repsol Honda Rajai MotoGP
Marc Marquez raih juara dunia pada musim pertamanya di kelas tertinggi MotoGP pada 2013. (Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia menyambut Marc Marquez naik ke kasta tertinggi MotoGP. Ada tim Repsol Honda di baliknya. Tim pabrikan asal Jepang itu meyakini Marquez dapat menambah keseruan balapan kelas dunia. Syukur-syukur bisa naik podium dan juara dunia.

Nyatanya, Marquez dan Repsol Honda adalah kombinasi yang tepat. Keduanya bak mencapai puncak bulan madu terbaik. Marquez dengan motornya, Honda RC213V mampu melaju kencang menghadapi setiap lawannya. Marquez dan Honda kemudian mampu meraih gelar juara dunia enam kali.

Keputusan pebalap kesohor Casey Stoner pensiun muda dari dunia balapan MotoGP mengejutkan pada 2013. Pebalap kesayangan Repsol Honda itu mengaku tak memiliki minat di dunia balapan lagi. Berapa pun angka yang ditawarkan kepadanya akan ditolak.

Rasa kehilangan Stoner nyatanya sebentar. Repsol Honda tak perlu banyak putar otak. Pemuda kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993, dianggap pengganti yang tepat. Marc Marquez, namanya. Pebalap berjuluk Bayi Alien itu diramalkan akan menambah keseruan MotoGP.

Saban hari Marquez disibukkan dengan belajar dan adaptasi. Sesekali ia juga mempelajari data Stoner. Ia diharapkan Repsol Honda dapat bersaing dengan pebalap kelas dunia lainnya. Harapan itu didasarkan prestasi Marquez yang mampu jadi juara dunia masing-masing sekali di kelas MotoGP 125 (kini: Moto3), kemudian MotoGP 250 (kini: Moto2).

Aksi Marc Marquez di atas motor Honda RC213V. (Autosport)

Marquez pun mulai menunjukkan kapasitasnya di kelas tertinggi MotoGP atau yang dulunya dikenal MotoGP 500. Marquez mulai melanggengkan gaya balapannya yang unik. Mulanya Marquez kerap melakukan manuver-manuver berbahaya. Ia tampil agresif.

Gaya balapan itu perlahan-lahan diubahnya. Hasilnya gemilang. Alih-alih hanya dapat bersaing sengit dengan pebalap kelas dunia lainnya, Marquez justru mampu merebut podium juara. Kerja kerasnya pun tak mengkhianati hasil.

Ia berhasil bersaing dengan pebalap sekelas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Pucuk dicinta ulam tiba. Namanya mampu keluar sebagai juara dunia MotoGP pada musim pertamanya. Sedang rekan satu timnya Dani Pedrosa di posisi tiga. Prestasi itu membuat nama Marquez kesohor di seantero dunia.

“Keputusan Marquez tak mengubah gaya balapnya berbuah manis. Ahad pekan lalu, setelah mencapai finis di belakang Lorenzo dan Pedrosa di Sirkuit Ricardo Tormo, ia menahbiskan diri sebagai juara dunia MotoGP 2013. Meski ia finis di urutan ketiga, total poinnya mengungguli Lorenzo dan Pedrosa. Marquez mengoleksi 334 poin setelah 16 kali naik podium-enam di antaranya podium pertama-dari 18 seri balapan musim ini.”

“Tak sekadar menyabet gelar juara dunia, Marquez menorehkan sejarah baru dalam dunia MotoGP: menjadi juara dunia termuda sejak adu jet balap roda dua ini digelar. Rekor tersebut sebelumnya dipegang Freddie Spencer, yang meraih gelar juara dunia 1983 di kelas 500 cc ketika berumur 21 tahun 258 hari. Marquez mencetaknya pada usia 20 tahun 266 hari. Marquez memang luar biasa. Sebab, rekor tersebut ia cetak di musim pertamanya,” ungkap Dwi Riyanto Agustiar dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Bayi Alien Pencetak Rekor MotoGP (2013).

Sukses Bersama Repsol Honda

Kehadiran Marc Marquez kian diperhitungkan oleh pebalap lainnya. Valentino Rossi, utamanya. Marquez yang mulanya mengidolai Rossi kemudian melihatnya bak musuh bebuyutan yang harus ditaklukkan. Persaingan Marquez dan Rossi makin membuat balapan MotoGP menarik.

Dunia menikmati benar persaingan keduanya. Pun Repsol Honda turut mempersiapkan Honda RC213V yang terbaik untuk Marquez. Kontribusi itu kemudian berbuah manis. Marquez mampu bergerak melesat mengungguli lawan-lawannya di lintasan balapan.

Marquez jadi juara dunia kembali pada 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019. Total ia dan Repsol Honda meraih enam kali juara dunia. Apalagi Bayi Alien masih terlampau muda, peluangnya menjadi juara lagi masih sangat terbuka.

Marc Marquez saat menjuarai balap MotoGP untuk kali pertama di tahun 2013. (Wikimedia Commons)

Pemilik nomor 93 itu bak menjelma sebagai legenda hidup MotoGP. Sekalipun pada musim setelahnya peforma Marc Marquez mulai menurun tajam. Namun, tiada yang menyangkal musimnya bersama Repsol Honda bak bulan madu terbaik.

“Tapi tidak ada musuh lebih besar dari Marc Marquez. Pada tahun 2013, pebalap Spanyol muda ini menjadi sangat sensasional pada musim debutnya di MotoGP. Ia kerap naik podium kemudian memenangkan juara dunia enam kali di kelas MotoGP.”

“Rossi awalnya bersahabat dengan pebalap baru itu. Lagi pula, Marquez adalah penggemar berat Rossi ketika usianya masih lima belas tahun. Marquez kemudian berhasil mendekati Rossi dan meminta foto bersama sebelum balapan. Marquez mengaku memiliki poster-poster Rossi di seluruh dinding kamarnya saat remaja. Dia seorang penggemar, tapi dia status itu akan berubah,” terang Stuart Barker dalam buku Valentino Rossi: The Definitive Biography (2020).