JAKARTA - Hari ini 31 tahun yang lalu, atau tepatnya 23 Februari 1991, gerai McDonald's pertama di Indonesia resmi dibuka. Gerai restoran cepat saji itu berlokasi di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Mantan Direktur Bank Panin, Bambang N. Rachmadi atau yang akrab disapa Tony ada di baliknya. Demi mendapatkan izin mendirikan gerai, ia sampai magang ke Singapura. Usahanya terbalaskan. Kehadiran McDonald’s Sarinah disambut dengan antusias oleh warga Jakarta.
Jabatan mentereng tak membuat Tony berpuas diri. Sebagai Presiden Direktur Bank Panin, ia paling getol memberikan nasihat seputar manajemen keuangan kepada nasabahnya. Banyak di antaranya yang sukses.
Karenanya, Tony justru tertarik menggunakan nasihatnya untuk konsumsi pribadi. Ia pun mencoba keluar dari zona nyaman dengan mengundurkan diri dari Bank Panin. Bisnis pun dipilih Tony laksana jalan ninjanya mencari pundi-pundi pendapatan. Segala usaha dicobanya. Tony pun lalu berjumpa dengan satu bisnis waralaba dunia. McDonald’s namanya.
Tony mengulik segala macam perihal bisnis waralaba asal Amerika Serikat itu. Bermodalkan keberanian, Ia mencoba membuat janji dengan pimpinan McDonald’s Singapura. Kemudian, McDonald’s Australia. Tony tak malu-malu menyatakan minatnya membawa waralaba McDonald’s masuk Indonesia. Ia percaya nama besar suatu usaha dapat menjadi jaminan sukses. Untuk itu, ia sampai magang sebagai pelayan di salah satu McDonald’s Singapura.
Nyatanya penantian panjang Tony terjawab. Tony mendapatkan izin pendirian McDonald’s pertama di Indonesia. Peresmiannya dilakukan pada 23 Februari 1991. Semenjak itu, McDonald’s Sarinah selalu penuh dengan pembeli. Perkembangan McDonald’s makin pesat. Dalam kurun waktu 10 tahun, Tony telah berhasil membuka 108 gerai.
“Begitu outlet pertamanya dibuka tahun 1991 di lantai dasar Gedung Sarinah Thamrin Jakarta, sebagai negara ke-70 dari McDonald's seluruh dunia, jerih payahnya ternyata tidak sia-sia. Pengunjung membludak, orang berdecak kagum dengan pilihannya. 10 tahun kemudian, McDonald's Indonesia sudah mempunyai 108 outlet dengan 8.000 karyawan. Sungguh suatu perkembangan bisnis yang sangat luar biasa,” tutup Jackie Ambadar dkk dalam buku Membeli Dan Menjual Franchise (2006).
*Baca Informasi lain soal SEJARAH atau baca tulisan menarik lain dari Detha Arya Tifada.