Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa yang dimaksud dengan regulasi emosi? Regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengelola dan mengontrol emosi, baik ketika menghadapi situasi positif maupun negatif.

Regulasi emosi termasuk bagian dari kecerdasan emosional yang bisa berkembang seiring waktu. Kemampuan ini dapat dilatih sejak usia dini dan kebanyakan orang butuh wakktu yang tidak sebentar untuk mampu mengontrol dan mengelola emosinya.

Agar lebih memahami apa itu regulasi emosi, simak rangkuman informasinya dalam ulasan di bawah ini.

Regulasi Emosi Adalah

Dikutip dari Healthline, regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengubah atau mengendalikan pikiran, emosi, tindakan, dan ucapan seseorang. Mengatur kondisi emosional diri dapat mencegah seseorang mengatakan atau melakukan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain atau diri sendiri.

Perilaku impulsif dapat merusak hubungan pribadi maupun profesional secara signifikan. Pengaturan diri emosional memungkinkan seseorang untuk berhenti sejenak sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu yang berpotensi merugikan dan dapat menghalangi pencapaian tujuan jangka pendek atau jangka panjang.

Mengutip American Psychological Associaton (APA) regulasi emosi sangat penting dipelajari oleh individu yang memiliki respons emosional berlebihan atau kesulitan dalam mengelola emosinya.

Kemampuan untuk memodulasi emosi akan memberikan dampak besar pada kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang. Selain itu, kemampuan ini juga berperan penting dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, serta meningkatkan kinerja di tempat kerja.

Manfaat Regulasi Emosi

Regulasi emosi bisa memberikan banyak manfaat untuk individu, antara lain:

  • Mencegah emosi negatif yang berlebihan, sehingga stress dan rasa cemas berkurang
  • Menciptakan suasana hati yang positif
  • Membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan pasangan
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi karena tidak terganggu oleh perasaan atau pikiran yang tidak terkendali
  • Menjaga profesionalisme, menghadapi tantangan dengan tenang, dan tetap produktif dalam menghadapi tekanan dalam lingkup pekerjaan
  • Mampu menyikapi suatu masalah secara objektif dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya
  • Menerima perubahan dan beradaptasi dengan situasi baru tanpa ketakutan yang berlebihan
  • Meningkatkan kepekaan terhadap peerasaan orang lain dan menumbuhkan rasa empati
  • Mampu menghibur diri sendiri saat sedih dan kecewa
  • Tidak gampang marah
  • Mampu mengonversi tantangan menjadi peluang

Tips Mengembangkan Regulasi Emosi

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan regulasi emosi:

  • Lakukan mindfulness

Mindfulness merupakan teknik yang digunakan dalam meditasi. Teknik ini merujuk pada praktik memusatkan perhatian pada apa yang terjadi saat ini, daripada memikirkan masa lalu atau masa depan. Metode ini dapat membantu otak melepaskan kehawatiran, rasa bersalah dan kecemasan.

Menurut studi pada tahun 2022, praktik mindfiulness dapat mengurangi perasaan kesepian pada orang dewasa dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

  • Reevaluasi kognifit

Reevaluasi kognitif merupakan strategi pengaturan emosi yang melibatkan perubahan cara berpikir dan berekasi terhadap situasi yang berpotensi memicu emosi.

Mengubah cara menginterpretasikan peristiwa yang menimbulkan stress telah terbukti mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan perasaan positif.

  • Menyalurkan emosi dengan cara yang sehat

Tips mengembangkan regulasi emosi yang selanjutnya adalah menyalurkan emosi dengan cara yang sehat, seperti menulis jurnal. Aktivitas ini memungkinkan Anda untuk menuangkan pikiran dan perasaan secara bebas tanpa takut dihakimi, sehinga Anda bisa lebih memahami diri sendiri dan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.

Demikian informasi tentang regulasi emosi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi adalah kemampuan seorang individu dalam mengontrol dan mengendalikan emosinya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.