Bagikan:

YOGYAKARTA – Saat buah hati beranjak mandiri atau usia prasekolah, perlu dibersamai orang tua dalam waktu utama perkembangan emosional anak. Apa yang bisa dilakukan orang tua? Berikut pemaparan penulis dan ahli parenting Lawrence J. Cohen, Ph.D..

1. Mengenali dan memperhatikan emosi anak

Mengenali dan memperhatikan emosi anak bukan perkara mudah. Anda perlu mengamati setiap perkembangan emosionalnya sejak mereka bayi hingga memasuki usia prasekolah. Penting juga bagi orang tua untuk menjadi ‘cermin’ tidak hanya dengan komunikasi verbal tetapi juga nada suara serta ekspresi wajah. Cermin yang dimaksud, Anda perlu merefleksikan atau merespons emosi anak dengan tenang. Dengan begitu, anak-anak lebih mudah ditenangkan dan tidak memaksa mereka menyelesaikan perasaannya.

cara memperdalam hubungan emosional dengan anak
Ilustrasi cara memperdalam hubungan emosional dengan anak (Freepik)

2. Pahami sumber pemantik emosi

Menangis bukan perilaku buruk tetapi adalah respons emosional yang alami. Banyak tindakan bermasalah yang juga merupakan respons emosional. Ini juga bukan perilaku buruk. Namun, mereka membutuhkan pengertian dan empati terhadap emosi yang ada di balik perilakunya. Hindari memberikan hukuman atau kritikan, tetapi ajak bicara dan menggali cerita-cerita dibalik pemantik emosinya.

3. Ajak bermain untuk mendorong ekspresi emosionalnya

Bermain adalah cara menyenangkan untuk belajar, termasuk belajar mengenali motif emosi, mengontrolnya, dan cara bijak mengekspresikannya. Di tahap usia 3-6 tahun, banyak permainan drama yang bisa dimaninkan. Skenario bisa dibuat secara dramatis dengan kekuatan imajinasi. Kegembiraan juga perlu mewarnai setiap adegan emosional, seperti Anda dan anak bertukar peran dalam keseharian. Anda jadi anaknya, dan mereka menjadi orang tua yang merawat.

Dalam fantasi, anak-anak dapat mengeksplorasi setiap kemungkinan emosi. Mereka bisa mengenali tentang rasa takut, kemarahan, kesedihan, dan cinta dengan memerankan permainan dramatis. Orang tua bisa membantu dengan melebih-lebihkan emosi dengan cara yang lucu atau konyol.

cara memperdalam hubungan emosional dengan anak
Ilustrasi cara memperdalam hubungan emosional dengan anak (Freepik/master1305)

Permainan dramatis ini, dilansir Psychology Today, Kamis, 9 Maret, membantu anak sembuh dari pengalaman yang menyakitkan atau traumatis. Artinya, selain dapat belajar dengan cara menyenangkan, bermain juga membantu anak-anak lebih sehat secara mental.

4. Tingkatkan kesadaran emosional lebih dalam

Pada usia prasekolah, anak-anak dengan cepat mengembangkan kemampuan berbahasa. Tetapi perlu dipahami orang tua, bahwa kata-kata hanya sebagian kecil dari emosi. Sehingga orang tua dapat membantu anak menumbuhkan kesadaran emosional dengan menjelaskan sensasi fisik yang menyertai setiap emosi. Misalnya, apakah otot tegang, perut terasa kembung, kulit terasa panas atau dingin.

Ini perlu dilakukan karena banyak orang dewasa mengalami kesulitan menyesuaikan sensasi fisik yang terkait dengan perasaan mereka sendiri sehingga melatih keterampilan bersama anak-anak mereka.

5. Waspadai dampak peran gender dalam emosi

Orang dewasa sering menekan anak laki-laki untuk tidak menangis atau menunjukkan rasa takut. Kalau anak perempuan, dilarang menunjukkan kemarahan. Ini perlu diwaspadai, karena ternyata banyak orang dewasa dengan pola pendidikan masa kecil yang bias gender menekan emosi tertentu.

Anak laki-laki memiliki banyak alasan untuk sedih atau takut seperti anak perempuan, dan anak perempuan memiliki banyak alasan untuk marah seperti anak laki-laki. Maka, bersamai mereka dalam mengekspresikan emosi secara lebih bijak.