YOGYAKARTA – Jenis-jenis emosi sangat penting untuk diketahui, karena hal ini memberikan pengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam ilmu psikologi, emosi adalah reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami oleh individu. Sederhanya, emosi adalah respon atas kejadian yang menimpa seseorang.
Jenis emosi yang dialami oleh seseorang sangat bergantung pada keadaan yang memicu emosi tersebut. Misalnya, rasa gembira yang muncul ketika mendapatkan kabar baik. Atau rasa takut ketika sedang dalam posisi terancam.
Emosi melihatkan tiga komponen berbeda, yakni pengalaman subjektif, respons fisiologis, dan respons perilaku atau ekspresif. Berbagai hal ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan sehari-hari.
Jenis-Jenis Emosi
Dikutip dari laman Very Well Mind, Sabtu, 24 Februari 2023, seorang psikolog ternama Amerika Serikat, Paul Ekman berhasil mengidentifikasi enam macam emosi dasar manusia, antara lain:
1. Happiness (Emosi Bahagia)
Emosi bahagia merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan perasaan senang, ceria, gembira, perasaan puas dan sejahtera. Ini adalah hasil dari neurotransmitter, termasuk serotonin dan dopamin.
Serotonin berperan atas perasaan puas dan kenikmatan dalam tubuh. Sementara dopamine, menghasilkan atau meningkatkan perasaan senang.
Menurut Ekman, emosi Bahagia pada manusia ditunjukkan dengan cara-cara berikut ini:
- Ekspresi wajah: tersenyum
- Bahasa tubuh: Bersikap santai
- Nada suara: Ceria dan menyenangkan.
Kebahagiaan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Sebaliknya, orang yang sulit menemukan emosi bahagia dinilai mudah untuk stres dan depresi, yang bisa berujung pada imunitas yang rendah.
Oleh sebab itu, tidak heran jika emosi ini diperjuangkan mati-matian oleh banyak orang.
2. Sadness (Emosi sedih)
Emosi sedih diartikan sebagai kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan tidak bersemangat, tidak tertaruk dalam mengerjakan hal apapun, kecewa, hingga perasaan berduka.
Emosi sedih terjadi karena kadar neurotransmitter dopamine dan serotonin sangat rendah.
Kesedihan yang berlangsung lama dapat menyebabkan depresi, kelelahan, kurang berenergi, sulit berkonsentrasi, hingga perubahan pada nafsu makan dan tidur.
Emosi sedih diekspresikan melalui beragam cara, antara lain:
- Suasana hati yang murung
- Diri yang cenderung diam
- Lesu
- Usaha untuk menarik diri dari orang lain
Kesedihan termasuk jenis emosi yang wajar dan umum dirasakan manusia. Hanya saja, sebagian orang bisa merasakan kesedihan secara berkepanjangan.
3. Fear (Emosi takut)
Emosi takut adalah respon yang muncul ketika seseorang merasakan adanya indikasi bahaya. Responnya beragam, bisa melawan ataupun lari.
Emosi takut diperlihatkan dengan cara-cara berikut ini:
- Ekspresi wajah yang khas, seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke bawah.
- Mencoba bersembunyi dari ancaman
- Reaksi fisik, seperti pernapasan dan detak jantung menjadi cepat.
Emosi takut bisa menyebabkan otot tegang, mulut kering, energi berlebih pada tubuh, dan lain sebagainya.
Rasa takut berkaitan erat dengan kecemasan. Misalnya, orang yang mengidap gangguan kecemasan sosial merasakan takut dalam menghadapi situasi sosial.
BACA JUGA:
4. Disgust (Emosi jijik)
Jenis emosi keempat yang berhasil diidentifikasi oleh Paul Ekman adalah emosi jijik. Disgust atau perasaan jijik dapat bersumber dari banyak hal, termasuk rasa, pemandangan, atau bau yang tidak menyenangkan.
Emosi jijik dapat dikenali lewat beberapa hal berikut ini:
- Bahasa tubuh: Berpaling dari objek jijik
- Reaksi fisik: seperti mual atau muntah
- Ekspresi wajah: seperti kerutan hidung dan bibir atas.
5. Anger (Emosi marah)
Marah merupakan jenis emosi yang sering diperlihatkan. Emosi marah dapat dikenali lewat beberapa hal berikut ini:
- Ekspresi wajah: Mengerutkan kening atau melotot
- Bahasa tubuh: Mengambil sikap yang kuat atau berpaling dari seseorang
- Nada suara: Berbicara kasar atau berteriak
- Respons fisiologis: seperti berkeringat atau memerah
- Perilaku agresif: Memukul, menendang, atau melempar benda
Perasaan marah yang tidak dapat dikendalikan dapat memicu masalah psikologis dan berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang untuk mengontrol emosinya.
6. Surprise (Emosi Terkejut)
Emosi terkejut muncul ketika seseorang menghadi kejadian yang tak disangka. Emosi terkejut ditandai dengan karakteristik berikut ini:
- Ekspresi wajah: Mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut.
- Respons fisik: Melompat
- Reaksi verbal: Berteriak, menjerit, atau megap-megap
Emosi terkejut bisa bersifat positif atau negatif, bergantung pada apa yang menyebabkan kejutan tersebut.
Kejutann yang menyenangkan bisa menimbulkan kebahagiaan. Jika yang terjadi sebaliknya, hal tersebut dapat menyebabkan respons trauma, seperti kecemasan, depresi, ketakutan, dan ketegangan otot.
Demikian informasi jenis-jenis emosi yang mempengaruhi kehidupan manusia. Untuk mendapatkan berita menarik lainnya, baca terus VOI.ID.