Bagikan:

JAKARTA - Memilih alas kaki yang kurang sesuai untuk aktivitas sehari-hari, baik di dalam maupun di luar rumah, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada kaki.

Menurut laporan Glamour UK, para ahli mencatat peningkatan kasus plantar fasciitis, yaitu peradangan menyakitkan pada jaringan keras di bagian bawah kaki. Kondisi ini sering terjadi pada orang-orang yang mengubah tingkat aktivitas dan jenis alas kaki yang digunakan.

Salah satu penyebabnya adalah berjalan tanpa alas kaki di dalam rumah, terutama di permukaan keras. Meski begitu, berjalan tanpa sepatu dalam waktu tertentu tetap memiliki manfaat, terutama bagi mereka yang tidak mengalami nyeri pada tumit atau lengkungan kaki.

Dr. Daniel Stewart, seorang dokter penyakit kaki, menjelaskan bahwa sepatu dapat memberikan perlindungan, tetapi di sisi lain juga bisa membatasi gerakan alami kaki. Pembatasan ini dapat menyebabkan otot kaki melemah, serta memicu masalah seperti bunion dan hammertoe.

Namun, terlalu sering bertelanjang kaki di dalam rumah juga membawa risiko tersendiri. Menurut Alicia Canzanese, seorang dokter spesialis kaki dan pelatih atletik, berjalan tanpa alas kaki bisa menyebabkan cedera, seperti tersandung karpet, jatuh dari tangga, atau menginjak benda tajam seperti mainan.

Selain risiko cedera langsung, masalah lain dapat berkembang secara bertahap. Dr. Elizabeth Daughtry, seorang podiatris, menjelaskan bahwa plantar fascia—jaringan penghubung antara tumit dan pangkal jari kaki—dapat mengencang saat tidak digunakan untuk waktu yang lama, misalnya ketika duduk atau tidur. Ketika kita tiba-tiba berdiri tanpa dukungan alas kaki, tekanan berlebih bisa menyebabkan iritasi pada jaringan tersebut.

Orang dengan lengkungan kaki yang sangat tinggi atau sangat rendah lebih rentan terhadap masalah ini. Bentuk lengkungan kaki memengaruhi distribusi berat badan, sehingga berisiko menimbulkan tekanan berlebih pada bagian tertentu dari kaki, kata Dr. Daughtry.

Berjalan jauh tanpa alas kaki juga bisa menyebabkan metatarsalgia, yaitu nyeri di bola kaki. Hal ini terjadi karena saat telapak kaki menyentuh permukaan, sendi jempol kaki harus bekerja lebih keras untuk membantu gerakan maju. Jika aktivitas ini dilakukan dalam waktu lama, tekanan ekstra pada telapak kaki bisa memicu rasa sakit.

Kaki memiliki bantalan lemak alami di bagian bawah tumit dan telapak untuk menyerap tekanan. Namun, seiring bertambahnya usia, terutama setelah memasuki usia 50-an, bantalan ini dapat menipis atau rusak, membuat kaki lebih rentan terhadap nyeri, terutama saat berjalan di permukaan keras.

Menurut Dr. Canzanese, bagi mereka yang mulai merasakan nyeri akibat bantalan yang menipis, memakai alas kaki yang nyaman dan mendukung lengkungan kaki dapat menggantikan fungsi bantalan alami tersebut.

Bagi orang yang mengalami masalah seperti radang sendi atau plantar fasciitis yang ditandai dengan nyeri menusuk di tumit saat bangun tidur, Dr. Canzanese menyarankan penggunaan sepatu dengan penyangga lengkungan bahkan saat di dalam rumah. Ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan memberikan perlindungan tambahan.

Sementara itu, bagi mereka yang ingin mencegah masalah kaki tanpa merasakan nyeri saat ini, Dr. Daughtry merekomendasikan sepatu selop, sandal jepit, atau sepatu dengan dukungan lengkungan yang kuat namun tetap fleksibel untuk menyerap benturan saat berjalan.

Dengan pilihan alas kaki yang tepat, Anda tidak hanya dapat mengurangi risiko cedera, tetapi juga menjaga kesehatan kaki dalam jangka panjang, baik saat berada di rumah maupun beraktivitas di luar.