Bagikan:

JAKARTA - Tangisan anak kadang bikin orang tua bingung, risih, jengkel, dan kewalahan. Apalagi anak bisa menangis sambil melakukan hal lain seperti menjerit, menendang barang, dan sulit dikendalikan. Saat sedang lelah atau pusing dengan deadline pekerjaan atau seabrek urusan rumah, wajar kalau ibu jadi terbawa emosi dan ingin marah. 

Tapi sebelum benar-benar marah dan bicara dengan nada tinggi pada anak, cobalah menenangkan diri sebisa mungkin. Anak mungkin punya alasan untuk menangis hanya saja ibu kurang mengerti apa yang ia inginkan. 

Berikut cara menghadapi tangisan anak tanpa marah-marah: 

Menenangkan dan membuatnya nyaman

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuatnya lebih tenang. Ibu bisa tinggalkan dulu kegiatan yang sedang dikerjakan dan memilih untuk menemani anak yang sedang menangis. Coba dekati, tanya kenapa ia menangis, dan beri pelukan. Siapa tahu anak sedang menginginkan sesuatu, sakit, atau sedang kesal karena ada hal-hal yang ia tidak suka. 

Tanyakan apakah ia butuh bantuan

Anak bisa saja mengalami hal-hal kurang menyenangkan baginya, misalnya mainannya rusak, makanan kesukaan diambil saudara, atau sedang kurang enak badan. Ibu bisa bertanya apakah ia butuh bantuan agar bisa lebih tenang dan nyaman kembali. 

Biarkan menangis

Ibu mesti tahu dulu kalau anak menangis itu wajar dan tidak apa-apa. Ini jadi cara ia untuk meluapkan emosinya. Jadi, tidak perlu sedikit-sedikit mendikte anak untuk tidak menangis ya sebab ini bisa terbawa sampai ia dewasa dan jadi orang yang susah meluapkan emosi. 

Beri tahu anak kalau ia sedih, marah, atau sakit, tak apa menangis sebentar. Setelah lebih tenang, bisa bawa ia ke tempat yang lebih nyaman seperti kamar atau pindahkan ke sofa. Ibu bisa minta anak menceritakan alasan kenapa ia menangis. 

Ajak anak istirahat

Anak tidak tampak sakit dan lapar? Mungkin saja ia lelah. Coba bawa ke kamar lalu tempatkan di kasur. Temani anak sambil mengobrol atau membacakan dongeng, biasanya anak lebih mudah mengantuk dan tertidur setelah menangis.