Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi orang tua baru, tangisan buah hati bisa membuat frustasi kalau tak segera ditenangkan. Penelitian merespons kecemasan orang tua baru tersebut, yang membantu para orang tua untuk menemukan cara tepat dalam menenangkan bayi yang menangis.

Penelitian diterbitkan dalam Curent Biology pada pertengahan September lalu. Melansir Neuroscience, penelitian dipimpin oleh Kumi Kuroda dari RIKEN Center for Brain Science di Jepang. Penelitian ini menunjukkan pentingnya menggendong bayi sambil berjalan daripada menggendong bayi dengan posisi duduk. Secara lebih spesifik, penelitian yang dieksplorasi Kuroda dan tim merinci bagaimana tangisan bayi dipengaruhi secara fisiologis saat dipegang, digendong, dan dibaringkan.

Data hasil penelitian ini potensinya besar untuk menenangkan bayi dan tidur di tempat tidur. Kuroda menyebut teknik menenangkan bayi dengan ’transport response’. Respons ini berkaitan dengan aktivitas ibu yang menggendong dan memengaruhi bagaimana bayi bisa lebih tenang.

Studi ini juga membandingkan perubahan detak jantung dan perilaku saat ibu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan untuk menenangkan bayi. Diukur dengan EKG bayi dan kamera video untuk membandingkan efek antara digendong, didorong dengan kereta dorong, dan menggendong sambil duduk.

cara menenangkan bayi yang menangis
Ilustrasi cara menenangkan bayi yang menangis (Unsplash/ Hollie Santos)

Melalui eksperimen yang dilakukan dalam penelitian, Kuroda menunjukkan beberapa temuan penting. Pertama, digendong sambil berjalan selama lima menit bisa mempromosikan tidur tetapi hanya efektif saat bayi menangis.

“Anehnya, efek ini tidak terjadi ketika bayi sudah tenang sebelumnya,” tutur Kuroda.

Ketika bayi menangis dan digendong sambil berjalan, detak jantung menurun dan sekitar setengah bayi yang mengikuti eksperimen tertidur. Temuan kedua, bayi menangis digendong sambil duduk tidak membuat sang bayi lebih tenang. Detak jantung cenderung naik dan menangis terus.

Menurut peneliti, detak jantung jadi ukuran untuk menunjukkan efek mikro dari aktivitas ibu yang menggendong. Mereka berkesimpulan bahwa bayi sangat sensitif terhadap semua gerakan ibu mereka.

Secara bertahap, penelitian ini memberikan langkah-langkah agar bayi tenang dan tertidur. Setelah digendong dan diajak berjalan selama 5 menit, bisa berpindah gerakan dengan duduk selama 8 menit. Kemudian bisa perlahan meletakkan bayi dengan lembut ke tempat tidurnya. Kalau dari digendong sambil berjalan dan langsung meletakkan bayi di tempat tidurnya, nanti akan membuat detak jantungnya meninggi dan mereka akan terbangun.

Digendong dengan durasi waktu lebih dari 8 menit sebelum menidurkan di tempat tidur perlu dilakukan. Oleh karena itu, Kuroda merekomendasikan bahwa ketika bayi terlalu banyak menangis dan tidak bisa tidur, ibu harus menggendongnya selama 5 menit dan sedikit gerakan tiba-tiba. Kemudian diikuti 8 menit duduk sebelum membaringkannya untuk tidur.

Itulah penelitian yang bisa membantu orang tua untuk menenangkan bayi rewel. Cara ini juga bisa diaplikasikan untuk menidurkan bayi yang terbangun tengah malam. Mungkin juga membantu mengidentifikasi penyebab bayi menangis saat diletakkan.