JAKARTA - Film Inside Out 2 akan mulai tayang di Indonesia pada 14 Juni. Film Inside Out 2 disutradarai oleh Kelsey Mann, diproduksi oleh Mark Nielsen, dengan Pete Docter, Jonas Rivera, dan Dan Scanlon sebagai produser eksekutif. Adapun pengisi suara dalam film ini yakni Amy Poehler, Maya Hawke, Kensington Tallman, Liza Lapira, Tony Hale, Lewis Black, Phyllis Smith, Ayo Edebiri, Lilimar, Grace Lu, Sumayyah Nuriddin-Green, Adèle Exarchopoulos, Diane Lane, Kyle MacLachlan, Paul Walter Hauser, dan Yvette Nicole Brown.
Film ini menampilkan skenario oleh Meg LeFauve dan Dave Holstein serta cerita oleh Mann dan LeFauve. Dengan musik oleh Andrea Datzman, film animasi dari Disney and Pixar ini kembali mengajak penggemar untuk masuk ke dalam benak Riley yang beranjak dewasa.
Dengan perubahan pada diri Riley, hal yang tak terduga pun terjadi, yaitu datangnya emosi-emosi baru. Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, yang telah lama menjalankan operasinya dengan sukses, harus menghadapi kehadiran emosi-emosi baru seperti Anxiety, Envy, Embarrassment, dan Ennui.
“Saat beranjak remaja, emosi pun menjadi semakin kompleks seakan-akan terjadi sebuah renovasi besar di dalam otak kita. Hadirnya emosi-emosi baru dalam benak Riley akan mengubah kehidupan sang remaja dan juga memengaruhi emosi-emosi yang telah ada sebelumnya,” kata Produser Mark Nielsen
Berikut karakter emosi baru yang bakal hadir di film Inside Out 2 dikutip dari keterangan resmi yang diterima Jumat, 7 Juni.
Anxiety
Diperankan oleh Maya Hawke, Anxiety penuh dengan energi yang tegang. Anxiety dengan antusias memastikan Riley siap menghadapi segala kemungkinan negatif.
Melindungi anak yang beranjak remaja dari bahaya yang tidak bisa dia lihat, Anxiety bertekad memastikan Riley bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman baru di sekolah menengah, bagaimanapun caranya.
Dilengkapi dengan rencana yang cermat untuk memastikan Riley tidak pernah membuat kesalahan, Anxiety berpikir sepuluh langkah ke depan dan tidak ragu membagikan skenario terburuk.
Namun, di balik itu semua, Anxiety tahu dia sulit dihadapi, tetapi ia merasa dengan mendorong Riley menjadi lebih sempurna berarti ia sudah lebih dekat dengan tujuannya. Kecemasan akan memainkan peran besar dalam kehidupan sosial Riley.
BACA JUGA:
Ennui
Diisi suaranya oleh Adèle Exarchopoulos, Ennui adalah salah satu emosi baru, dan sangat tidak peduli. Bosan dan lesu dengan kebiasaan menggulung mata yang terlatih, Ennui menambahkan sifat apatis remaja yang sempurna ke kepribadian Riley.
Dia bahkan tidak perlu bangun dari sofa dan bisa mengoperasikan konsol dari jarak jauh menggunakan aplikasi di ponselnya.
Menurut pengawas cerita John Hoffman, Ennui akan terasa sangat familiar karena menggambarkan perasaan setiap remaja yang tidak peduli atau tidak ingin menghadapi sesuatu.
“Saya bisa mengaitkannya ketika saya masih remaja. Ennui memiliki postur seperti mie yang layu dan dia sangat bergantung pada teknologinya,” katanya.
Meskipun Ennui terlihat tidak peduli, dia ada di sana untuk membantu Riley dengan menyediakan mekanisme perlindungan yang memungkinkan Riley beralih dari drama tinggi ke tidak ada drama sama sekali.
Dalam Inside Out 2 Ennui akan berfungsi penting dalam menciptakan jarak antara Riley dan orang tuanya.
Envy
Dia mungkin kecil, tetapi dia tahu apa yang dia inginkan. Envy selalu iri dengan segala sesuatu yang dimiliki orang lain. Khayalan dan ketertarikan Envy pada hal-hal terbaru dan paling keren membuat rindu akan apa yang tidak dimiliki Riley. Envy mewakili perasaan “I wish” yang sangat lumrah pada remaja.
Envy yang berpostur kecil, selalu berharap dia setinggi orang lain. Para pembuat film juga turut berkonsultasi untuk membawa karakter Envy ke dalam film ini dengan ahli psikologi seperti Dr. Dacher Keltner, seorang profesor di Berkeley, yang juga merupakan psikolog dan penulis.
Embarrassment
Diperankan oleh Paul Walter Hausere, Embarrassment memiliki sifat malu dan sangat pendiam. Dia tidak berkutik kala terjebak dalam kecanggungan sosial dan seringkali menggunakan hoodie-nya sebagai tempat persembunyian.
Embarrassment benar-benar hidup ketika hubungannya dengan Sadness berkembang. Sadness memahami Embarrassment, dan terjadi sebuah ikatan di sana. Dia adalah karakter yang sangat sensitif dan agak terasing seperti Sadness dalam film pertama.