Melupakan Ternyata Menguntungkan, Ini 5 Alasannya
Ilustrasi menengok ingatan (Unsplash/freestocks)

Bagikan:

JAKARTA – Melupakan tidak berarti pikun. Orang lupa masih dapat mengingat kronologi suatu peristiwa, namun orang pikun tidak mengingat sama sekali apa yang telah terjadi. Menurut seorang profesor psikologi kognitif di Otterbein University, melupakan itu menguntungkan. Bagaimana bisa?

Robert N. Kraft, Ph.D., menyebutkan bahwa dengan melupakan membuka peluang untuk mengelola kehidupan yang rumit. Melupakan juga mendorong untuk mengingat apa yang penting, yang menginspirasi, dan memulihkan diri dari peristiwa menyakitkan.

Melupakan memang tidak diinginkan bagi beberapa orang, bahkan sering mengganggu. Tetapi dibalik semua itu, melupakan memiliki manfaat yang sangat besar.

Apakah Anda pernah mengalami peristiwa minggu kemarin dengan detil, mulai dari masakan terlalu asin, dimaki orang di jalan tanpa tahu alasan, dipanggil salah nama, dan lain sebagainya. Detil peristiwa tersebut mungkin terjadi berulangkali, tetapi paling baik melupakan.

Dari melupakan, Kraft memiliki daftar keuntungan saat melupakan peristiwa-peristiwa yang tidak relevan dengan proses kehidupan yang dibutuhkan. Berikut daftarnya:

Secara praktis ingatan masa lalu tidak relevan

Apakah Anda mengingat jalan menuju parkiran dari tempat yang dikunjungi setahun lalu? Tentu ini akan sulit diingat apalagi ketika tidak setiap hari mampir ke tempat tersebut. Lantas, apakah Anda masih mengingat password email pertama setelah update kunci masuk berkali-kali?

Nah, yang lebih praktis lagi, Anda pantas melupakan keintiman dari hubungan sebelumnya terutama ketika memiliki hubungan baru.

Melupakan membuat seseorang belajar

Ratusan kali Anda belanja, berkali-kali pula lupa meletakkan tas belanjaan. Melupakan termasuk satu cara untuk pembelajaran. Namun, memori pada orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak. Anak-anak memiliki memori yang lebih jelas, sedangkan orang dewasa memorinya lebih kaya.

Dalam pengetahuan umum, orang dewasa mungkin melupakan hal-hal kecil dan anak-anak mengidentifikasi hal besar dari detil kecil-kecil. Secara keseluruhan, melupakan bukan kerusakan memori tetapi justru berfungsi sebagai pembelajaran mengenai hal-hal yang diperlukan.

Melupakan diperlukan untuk mengingat secara akurat dan selektif

Mengingat kembali memori yang menyakitkan dapat memengaruhi memori lainnya. Dari hasil mengingat, kita perlu memilah mana yang perlu diingat dan tidak.

“Yang dianggap memiliki ingatan yang baik, sebenarnya adalah kemampuan untuk melupakan yang tidak relevan,” kata Kraft.

Ia menambahkan, seseorang yang mampu memangkas peristiwa tidak relevan lebih mampu mengingat peristiwa terkait.

melupakan dan mengingat dalam psikologi kognitif
Ilustrasi memegang kepala (Unsplash/Jonas Svidras)

Melupakan memungkinkan lebih berkonsentrasi

Apakah saat membaca laporan proyek Anda mengingat di mana membeli makan siang yang sehat? Tentu dua aktivitas yang melibatkan memori tersebut tidak berkaitan dan jika bercampur maka tidak akan berkonsentrasi.

Melupakan memungkinkan menikmati kesenangan

Ketika akhir pekan, tentu Anda ingin melupakan pekerjaan agar tetap bisa menikmati kesenangan. Melupakan memutus gangguan ingatan dan menyingkirkan ingatan yang mungkin membuat kesenangan yang dijalani tidak lagi berharga.

Artinya agar pengalaman kesenangan tetap berharga dan bermakna, lupaka sejenak pekerjaan serta nikmati suasana.

Yang terakhir mengapa melupakan itu menguntungkan, sebab dengan melupakan kita dapat berpikir lebih positif dan ‘baru’. Pesan Kraft, mengingat dan melupakan mesti seimbang untuk memenuhi tanggung jawab dan meraih kesejahteraan.