Bagikan:

JAKARTA - Lompat tali bukan hanya cara menyenangkan untuk olahraga. Tapi ini juga merupakan aktivitas yang berakar pada sejarah. Lompat tali diyakini berasal dari Tiongkok kuno, menurut International Rope Skipping Federation (IRSF). Sebuah permainan bernama "lompat tali seratus" menjadi favorit selama Festival Tahun Baru Imlek. 

Saat ini, lompat tali masih digunakan untuk sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan kebugaran. Dan sering kali dimasukkan sebagai bagian dari latihan intensitas tinggi atau sebagai latihan ketangkasan bagi petinju.

Jika Anda ingin mengubah rutinitas kebugaran Anda, coba pertimbangkan lompat tali. Ini membantu mengkondisikan sendi penahan beban pada bagian pergelangan kaki, lutut, dan pinggul. Sekaligus memberikan latihan yang meningkatkan detak jantung.

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan menambahkan lompat tali ke dalam rutinitas olahraga Anda. Ini bukan hanya cara menyenangkan menggerakkan tubuh tetapi juga cara tepat melatih koordinasi, kebugaran kardiovaskular, serta ketahanan otot dan tulang.

Meningkatkan Elastisitas Tendon

Lompat tali dapat membantu meningkatkan elastisitas tendon di kaki yang menopang persendian Anda, seperti tendon Achilles di kaki bagian bawah dan pita IT di dekat lutut Anda, jelas ahli terapi fisik Sarah Zimmer, PT, DPT, salah satu pemilik Boulder Fisioterapi Olahraga.

“Tendon ini bekerja seperti pegas, menyimpan energi dan kemudian melepaskan energi tersebut. dan harus memiliki tingkat kekakuan dan fleksibilitas yang sesuai untuk menyimpan dan kemudian melepaskan energi untuk mendorong Anda,” kata Zimmer LIVESTRONG, Kamis, 7 Maret.

Meningkatkan Kekuatan Otot di Tubuh Bagian Bawah

Demikian juga, otot-otot tungkai dan kaki memerlukan latihan untuk meningkatkan daya eksplosif dan kelincahannya. Lompat tali dapat membantu melatih otot-otot tersebut untuk mendorong Anda menjadi lebih kuat dan cepat. Hal ini sangat membantu dalam lari atau olahraga yang memerlukan perubahan kecepatan dan arah dengan cepat, seperti pemain bola basket dan sepak bola, kata Zimmer.

Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskular

Lompat tali dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular melalui pelatihan gaya HIIT, menurut Zimmer.

“Lompat tali adalah cara yang bagus melatih sistem aerobik dalam waktu singkat jika Anda tidak punya waktu latihan aerobik lebih lama, seperti lari,” ujarnya. 

“Lompat tali juga bisa menjadi aktivitas yang baik untuk digunakan saat memulihkan atau merehabilitasi cedera di mana Anda belum bisa menoleransi lari, mendaki, atau bersepeda lebih lama,” jelas Zimmer.

Stimulus Mental yang Baik

Terakhir, lompat tali berbeda — dan berpotensi lebih menyenangkan — dibandingkan olahraga biasa di treadmill atau elips. Lompat tali memungkin Anda menghidupkan kembali kenangan indah tentang lompat tali saat masih kecil. Dan tantangan mengatur waktu dan koordinasi yang diperlukan agar berhasil melompat juga dapat menjadi stimulus mental yang baik.

Karena lompat tali adalah aktivitas berdampak tinggi, artinya Anda memberikan beban tenaga yang besar pada tubuh, sebaiknya mulai dengan perlahan dan hati-hati sebelum meningkatkan frekuensi lompat tali.

Zimmer menyarankan untuk memulai dari yang kecil dan tingkatkan secara perlahan. Mulailah dengan lompat tali selama 5 hingga 10 menit secara berkala — 30 detik lompat dan 1 menit istirahat hingga waktu Anda habis. Cobalah ini satu atau dua kali seminggu untuk melihat bagaimana tubuh Anda merespons aktivitas ini.

Selain itu, Zimmer merekomendasikan lompat tali sebelum berolahraga. Karena lompat tali adalah gerakan berdampak tinggi, melakukannya sebelum aktivitas olahraga lain akan memastikan tendon dan persendian Anda tidak lelah akibat aspek lain dari latihan Anda saat lompat tali.