Penelitian Microsoft Sebut Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan di Asia Tenggara, Charly Setia Band Kena Dampaknya
Charly Setia Band (Foto: IG @charly_setiaku)

Bagikan:

JAKARTA - Hasil penelitian Microsoft dalam laporan berjudul 'Digital Civility Index (DCI)' menempatkan netizen Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara untuk tingkat kesopanan netizen se-Asia Tenggara. Banyak netizen yang tidak terima dengan pernyataan tersebut, namun Charly Setia Band membuktikan kebenarannya. 

Laporan itu berdasarkan survei yang diikuti oleh 16.000 responden di 32 negara. Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100. Semakin tinggi skor maka semakin rendah kesopanan daring di negara tersebut.

Skor kesopanan daring di Indonesia sendiri naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020. Di Indonesia, penurunan DCI seluruhnya didorong orang dewasa sebesar +16. Hal ini kemudian mengakibatkan penurunan 'rasa sakit yang luar biasa' yang signifikan yang disebabkan oleh interaksi online negatif sebesar -15 poin.

Terkait perundungan di internet, 19 persen responden mengatakan mereka menjadi target perundungan. Sementara 47 persen mengatakan mereka terlibat dalam insiden tersebut.

Secara keseluruhan, 54 persen kaum milenial yang paling terpukul dalam konteks itu. Kemudian disusul Generasi Z (47 persen), Generasi X (39 persen), dan Boomers (18 persen).

Laporan DCI menyatakan Singapura kembali menjadi negara teladan di Asia Tenggara. Negara itu menempati urutan keempat secara global dan pertama di Asia Tenggara untuk tingkat kesopanan daringnya.

Bagaimana bisa musisi Charly Van Houten menjadi korban ketidaksopanan netizen? Ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Charly mengaku geram karena namanya dalam situs Wikipedia berganti menjadi Casmali Parli. 

"Itu berawal dari ketidaksukaan orang mungkin ya, terus nyeletuk-nyeletuk Charly namanya Casmali Parli aja tuh," kata Charly, Rabu, 23 Februari. 

"Entah iseng entah apa, tiba-tiba diambil mentah-mentah sama beberapa situs media dan itu diyakini bahwa nama Charly Van Houten nama palsu, padahal kan terbalik," sambungnya.

Sebenarnya dia sudah tahu sejak lama soal kesalahan nama ini, tapi lama-lama hal itu berdampak negatif hingga pembullyan. Merasa tidak nyaman, Charly mengaku siap diajak duel atau melaju ke ranah hukum jika netizen terus merundungnya.

Charly ingin meluruskan kekeliruan soal nama aslinya ini. "Ini edukasi tentang nilai-nilai luhur. Kita dikasih nama baik-baik sama kedua orangtua penuh harapan dan doa," imbuhnya.