JAKARTA - Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mulai melakukan promosi menuai kritik dari publik terkait poster perdananya. Kamis, 15 Februari, rumah produksi meluncurkan poster film horor tersebut yang menjadi perbincangan.
Poster Vina: Sebelum 7 Hari memicu peringatan keras (trigger warning) yang memperlihatkan tangan yang terluka setelah terlindas kendaraan di jalan. Poster itu memang tidak menampilkan karakter siapapun namun perilisannya menuai kritik keras dari publik.
Dheeraj Kalwani selaku produser mengetahui respons yang diberikan publik setelah poster itu beredar. Ia menjelaskan bahwa pembuatan cerita Vina ini sudah mengantongi izin dari keluarga Vina sendiri.
“Dari desain produksi, kami sudah pikirkan detail skenario, syuting, dan promo. Sejak awal, film ini sudah mendapat restu keluarga Vina. Penggambaran yang kami tampilkan juga berasal dari cerita keluarga,” kata Dheeraj Kalwani.
Poster yang dibagikan adalah poster teaser sehingga poster itu bukan poster utama (final poster) untuk film ini. Akan tetapi, Dheeraj menyebut bahwa visual dalam film ini dibuat agar penonton nantinya bisa bersimpati dengan Vina.
BACA JUGA:
“Jika foto teaser poster dianggap terlalu mengerikan, fakta yang terjadi sebenarnya jauh lebih mengerikan. Kami visualkan akan penonton bisa ikut merasakan apa yang Vina rasakan,” lanjutnya.
Ia juga membantah baik materi maupun film ini dibuat untuk mengglorifikasi kekerasan. Cerita Vina yang merupakan kejadian nyata diharapkan menjadi pengingat agar tidak ada kejadian seperti ini ke depannya.
“Tapi jika ada yang berfikir kami sedang glorifikasi kekesaran, jawabannya tidak. Saya di sini mau menyampaikan pesan yang sangat kuat, ada nilai nilai moral dan ada pembelajaran bagi kita semua,” katanya.
“Karena dari awal niat kami membuat film VINA: Sebelum 7 Hari adalah agar tidak ada korban geng motor seperti Vina lagi. Semua itu bisa tersampaikan jika penonton sudah melihat filmnya secara utuh,” harap Dheeraj.
Adapun, film Vina: Sebelum 7 Hari direncanakan tayang pada tahun ini.