JAKARTA - Film VINA: Sebelum 7 Hari mendapat 335.812 penonton pada hari pertama penayangannya. Pencapaian ini memberikan optimisme kasus yang belum selesai pada 2016 lalu di Cirebon ini akan mendapat keadilan.
"Salah satu alasan keluarga setuju membuat film ini adalah karena masih ada tiga orang pelaku yang belum ditangkap. Tanpa adanya film ini, orang akan lupa dan tidak peduli. Kami berharap polisi akan bergerak tegas ketika banyak penonton ikut menyuarakan keadilan untuk Vina," ujar Dheeraj Kalwani, CEO dan Produser Dee Company saat dihubungi Sabtu, 9 Mei.
Jumlah penonton di hari pertama itu masuk dalam daftar all time top opening day film Indonesia. "Angka ini menjadi simbol banyaknya masyarakat yang ikut mendoakan Vina. Ini kisah tragedi, bukan cuma visual kekerasan yang disampaikan. Tapi juga ada banyak pembelajaran yang didapat penonton," tegasnya.
Film Vina menceritakan jenazah Vina (Nayla Purnama) yang ditemukan di jalan layang Cirebon dianggap mengalami kecelakaan motor tunggal.
Sang nenek (Lydia Kandou) curiga karena tubuh cucunya remuk tak wajar, namun nggak punya bukti yang cukup buat membuktikan kebenaran dari kematian cucunya. Sebelum 7 hari usai kematiannya, Vina merasuki tubuh sahabatnya, Linda (Gisellma Firmansyah) demi ungkapkan kebenaran.
Sutradara Anggy Umbara menegaskan film ini membuktikan penerapan hukum yang tumpul ke atas, tajam ke bawah.
BACA JUGA:
"Di Indonesia tuh hukum belum berjalan semestinya. Yang ingin disampaikan lewat film ini, yuk sama-sama build awareness. Kita stop sampe di sini, jangan ada Vina lainnya. Yang kita mau sampaikan terutama ke pemerintah, pihak berwenang yang lain, ayo sama-sama kita tegakkan hukum. Jangan tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah," ujar Anggy Umbara.
"Semoga kita semua lebih peduli dengan lingkungan kita, bisa menghilangkan bullying dan semakin banyak orang yang aware dengan tragedy keji ini, sehingga sisa pelaku yang masih bebas bisa cepat ditangkap," tegasnya.