JAKARTA - Nirina Zubir akhirnya menuai hasil dari perjuangannya selama empat tahun berjuang mendapatkan sertifikat tanah milik keluarganya. Sebelumnya, sertifikat dari sejumlah rumah itu dikuasai mafia tanah yang berhubungan dengan mantan asisten rumah tangganya.
"Atas perintah dari Pak Menteri saya ditugaskan untuk menggebuk mafia tanah. Hari ini kita bersyukur tanah milik Mba Niri (Nirina) sudah kembali ke tangan pemiliknya," ujar Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni di Jakarta, pada Rabu, 14 Februari.
"Setelah ini saya akan langsung lakukan rapat koordinasi. Kami berkomitmen, semua tanah Mba Nirina akan kembali seluruhnya," lanjutnya.
Kasus Nirina sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga saat ini ia baru menemukan titik baliknya. Sertifikat itu diterima tepat sebelum Pemilu 2024 berjalan.
“Hari ini Na dan keluarga menjadi saksi bahwa hukum kita ditegakkan untuk BISA MENANG melawan #mafiatanah,” tulis Nirina Zubir.
BACA JUGA:
Sejauh ini, baru ada empat sertifikat yang ia terima, sementara empat lainnya masih akan menyusul. Ia berterima kasih kepada pemerintah yang membantu mengusut mafia tanah terutama dengan kasusnya.
Tidak hanya itu, Nirina Zubir juga memutuskan untuk pencoblosan di daerah kediaman orang tuanya. Ia bersama sang suami, Ernest sempat berfoto di depan rumah yang sertifikatnya baru kembali ke tangan keluarga mereka.
“Terus terang selama masih ada rumah ini, ‘na gak kuat mengingat memory kebersamaan sama buya (papa ‘na) dan mama di rumah ini,” lanjut Nirina.
“Tadi saja Na masih bergetar deg-degan banget, mata sudah mulai panas, dikit lagi menetes bikin susah move on,” katanya.