JAKARTA - Asam lambung sering disama artikan dengan penyakit maag. Padahal, penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah penyakit pencernaan yang terjadi karena naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Naiknya asam lambung dapat menyebabkan nyeri pada ulu hati.
Pola makan teratur harus diterapkan penderita GERD untuk mencegah naiknya asam lambung. Salah satu aturan pola makan yang bisa dijalani yaitu mengikuti program diet bland. Dilansir dari Medical News Today, Kamis, 25 Februari, diet bland atau diet lunak merupakan metode diet yang mewajibkan pediet mengonsumsi makanan bertekstur lunak dan lembut. Tujuannya untuk mengurangi risiko iritasi pada dinding lambung. Tak hanya cocok untuk penderita GERD, mereka yang sering mengalami peradangan dan divertikulitis pun disarankan para ahli gizi untuk menjalani diet ini.
Diet bland lebih menekankan pada jenis makan yang boleh dan tidak dikonsumsi, porsi makan, serta cara makan. Jenis makanan yang diperbolehkan yakni makanan rendah lemak seperti daging ikan, sapi, unggas, tahu, dan telur, sayuran dan buah-buahan rendah serat, serta makanan yang tidak mengandung bumbu perasa.
BACA JUGA:
Bumbu perasa diyakini dapat memicu kenaikan asam lambung, sehingga penderita akan mengalami kembung, diare, nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Puding, nasi, roti, pasta, varian teh seperti teh hijau, teh hitam, dan teh herbal pun boleh dikonsumsi.
Sedangkan makanan yang sebaiknya dihindari yaitu jenis makanan bertekstur keras, tinggi serat, tinggi lemak, pedas, dan menghasilkan gas seperti umbi-umbian. Anda juga dilarang mengonsumsi buah kering, sayuran mentah, makanan manis, minuman berkafein dan makanan asam.
Meski terdengar ketat, namun tujuan dari diet blend ini yaitu untuk mengistirahatkan sistem pencernaan. Makanan tinggi serat lebih sulit dicerna oleh tubuh, terutama penderita asam lambung. Itu sebabnya, makanan tinggi serat wajib dihindari di sini. Selain itu, tujuannya juga untuk menghindari iritasi lambung lebih lanjut pada penderita asam lambung.
Diet blend aman dijalankan hanya dalam waktu singkat saja. Maksimal 3 hingga 4 minggu. Jika dilakukan dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan serius, seperti sembelit karena tubuh kekurangan serat.