YOGYAKARTA – Pernahkah Anda mendengar istilah operasi bariatric? Ini adalah operasi yang disarankan pada penderita obesitas yang terancam gangguan kesehatan dan tidak berhasil menurunkan berat badan setelah mencoba olahraga rutin, diet, atau mengonsumsi obat-obatan.
Operasi bariatrik bertujuan untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.
Dalam artikel kali ini, VOI akan membahas tentang apa itu operasi bariatrik beserta jenis, manfaat, dan risikonya.
Apa Itu Operasi Bariatrik
Dikutip dari Cleavland Clinic, operasi bariatrik atau operasi penurunan berat badan adalah operasi bedah yang bertujuan untuk membantu penderita obesitas menurunkan berat badannya.
Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan operasi bariatrik jika metode penurunan berat badan lainnya gagal dan jika obesitas tampaknya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar bagi penderitanya.
Operasi bariatrik dilakukan dengan memodifikasi sistem pencernaan (lambung dan usus kecil) untuk mengatur berapa banyak kalori yang dapat dikonsumsi dan diserap.
Dokter yang melakukan operasi bariatrik akan mengurangi sinyal rasa lapar yang mengalir dari sistem pencernaan ke otak.
Operasi bariatrik dapat membantu mengobati dan mencegah banyak penyakit metabolik yang berkaitan dengan obesitas, termasuk diabetes dan penyakit hati.
Jenis Operasi Bariatrik
Dikutip dari laman Mayo Clinic, beberapa jenis operasi bariatrik yang umum dilakukan untuk penderita obesitas yang gagal melakukan diet, antara lain:
- Gastric bypass
Ini adalah operasi yang memisahkan lambung menjadi dua bagian, yakni bagian tas yang berukuran kecil dan bagian bawah yang lebih besar. Penderita obesitas yang menjalani gastric bypass akan dipotong usus halusnya menjadi lebih pendik dan langsung disambungkan dengan baguan lambung yang berukuran lebih kecil.
- Sleeve gastrectomy
Sleeve gastrectomy adalah operasi yang membuang sekitar 75-80 persen bagian lambung, supaya daya tampung lambung berkurang secara signifikan dan pasien akan menjadi lebih cepat kenyang setelah menjalani operasi ini.
- Adjustable gastric band
Ini adalah operasi menurunkan berat badan yang menggunakan pita untuk mengikat bagian atas lambung. Ikatan ini akan membatasi jumlah makanan yang dapat dimakan dan membuat cepat kenyang.
- Biliopancreatic diversion with duodenal switch
Pada tindakan biliopancreatic diversion with duodenal switch, lambung akan dipotong dan disambungkan dengan bagian akhir usus halus. Setelah menjalani prosedur ini, makanan tetap akan bercampur dengan asam lambung, cairan empedu, dan enzim pencernaan di usus besar, namun nutrisi yang terserap tubuh akan jauh berkurang.
Manfaat Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik yang disarankan untuk penderita obesitas yang gagal melakukan diet dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Menurunkan berat badan secara signifikan dan hasilnya menetap dalam waktu setidaknya 1 tahun.
- Meningkatkan angka harapan hidup
- Mencegah dan membantu proses pengobatan gangguan kesehatan lain yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes, hipertensi, sleep anea, radang sendi, penyakit asam lambung, dan kolesterol.
- Meningkatkan kualitas hidup secara umum dan memperbaiki kondisi psikologis
BACA JUGA:
Risiko Menjalani Operasi Bariatrik
Kendati dianggap efektif menurunkan berat badan, operasi bariatrik punya risiko yang tidak sedikit, antara lain:
- Pendaharan
- infeksi
- Terbentuknya emboli, yakni bekuan darah yang dapat terbawa ke organ tertentu.
- Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit
- Sesak napas
Dalam jangka panjang, penderita diabetes yang menjalani operasi penurunan berat badan juga berisiko mengalami:
- Masalah kesehatan akibat gangguan penyerapan nutrisi
- Makanan bergerak terlalu cepat lewat usus halus
- Terbentuknya batu empedu akibat penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat.
- Hernia
- Penyempitan di area lambung dan usus
- Luka atau lubang di saluran cerna.
Demikian informasi tentang apa itu operasi bariatrik. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.