Bagikan:

JAKARTA - Netflix Indonesia akan menghadirkan serial Gadis Kretek, serial orisinal pertama di Indonesia. Disutradarai Ifa Isfansyah dan Kamila Andini, serial ini memotret dunia kretek di era ‘60-an yang berhubungan dengan era modern.

Gadis Kretek dibintangi beberapa bintang tanah air yakni Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino. Mereka mengungkap sedikit cerita tentang karakter terbarunya untuk serial ini.

“Saya berperan sebagai Arum yang karakternya baru muncul di bagian terakhir novel tapi saya dapat kesempatan untuk mengeksplor. Dia dokter perempuan, mandiri dan hanya memikirkan 2 hal: ibu dan pekerjaan. Dia bertemu dengan Lebas dan mengubah hidup kita berdua,” kata Putri Marino dalam konferensi pers hari ini, Rabu, 1 November.

“Saya berperan sebagai Lebas. Lebas ini anak yang bebas terlahir dari keluarga luar biasa sangat mampu agak bertolak belakang. Lebas ini dia bisa melihat dunia dari perspektif berbeda karena bertemu Arum,” lanjut Arya Saloka.

“Saya berperan sebagai Soeraja di mana Suraya ini seseorang yang memiliki masa lalu yang gelap. Dia yatim piatu yang tidak punya semangat hidup. Pertama kali dalam hidupnya bisa menemukan cinta,” kata Ario Bayu.

“Sosok Dasiyah adalah seorang perempuan yang ingin memiliki kesempatan dengan kaum laki-laki di industri kretek.” ujar Dian Sastrowardoyo.

Shanty Harmayn selaku produser mengungkap bahwa perkenalannya dengan Gadis Kretek bermula ketika Ifa Isfansyah menyarankannya untuk membaca novelnya. Kemudian, mereka sempat berencana untuk mengadaptasi cerita ini dalam format layar lebar.

“Ceritanya sangat kaya. Tapi kalau film rasanya gak cukup 90 menit untuk merangkum kekayaan yang ada di novel Ratih Kumala itu,” kata Shanty Harmayn.

“Saya baca novelnya di tahun 2012 dan pas baca ceritanya tuh saya sangat captivated, terpukau dengan karakter Jeng Yah. Saya membaca dengan sangat cepat jadi rasanya ketika diadaptasi menjadi serial, satu hal yang saya ingin lihat ada spirit perempuan yang ahead of time tapi juga banyak hal yang terjadi kepadanya,” lanjut Kamila Andini.

Dengan genre romansa di era lampau membuat Gadis Kretek menjadi serial yang istimewa. Hal ini juga disetujui pihak Netflix yang pertama kali mengadaptasi kisah period romance di Indonesia.

Gadis Kretek itu cerita yang sangat indonesia dan pengin diangkat karena selain kisah cinta klasik tp dibalut dengan sejarah indonesia walaupun backdropnya industri kretek. Kesempatan jarang ada untuk period romance dan merasa ini cerita otentik secara lokal,” kata Rusli Eddy dari Netflix.

Proses produksi yang berjalan selama 2 tahun akhirnya berbuah hasil dan bisa disaksikan. Serial Gadis Kretek menceritakan Lebas yang mendapat amanat dari sang ayah untuk mencari wanita bernama Dasiyah. Lebas dibantu Arum melakukan pencarian yang mengungkap rahasia di antara mereka.

Serial Gadis Kretek memiliki 5 episode dan tersedia mulai Kamis, 2 November di Netflix.