Bagikan:

YOGYAKARTA – Ada banyak sekali aspek yang dinilai oleh rekruter ketika melakukan proses wawancara kerja, salah satunya adalah soal cara berpakaian. Bila Anda mengenakan pakaian yang kurang rapi atau bahkan salah kostum, rekruter tidak akan segan-segan mencoret nama Anda dari daftar kandidat. Lantas, seperti apa etika berpakaian saat interview kerja? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Etika Berpakaian Saat Interview Kerja

Dirangkum dari berbagai sumber, Senin, 23 Oktober 2023, berikut etika berpakaian saat interview kerja yang dapat dijadikan pedoman oleh pelamar agar mendapatkan kesan yang baik dari rekruter:

  1. Memakai kemeja

Etika berpakaian saat interview kerja yang pertama adalah memakai kemeja ketika wawancara dengan rekruter.

Dikutip dari lama Carling Partnership, jenis pakaian yang satu ini dapat memberikan kesan formal dan profesional.

Selain itu, mengenakan kemeja ketika interview kerja juga akan membuat Anda terlihat sederhana dan simpel di mata rekruter.

Tipe busana ini memiliki banyak bahan yang dapat Anda pilih, mulai dari katun, sifon, hingga sutra. Akan tetapi, yang paling penting adalah memilih kemeja dengan bahan yang dirasa nyaman untuk dikenakan. Dengan begitu, proses wawancara kerja akan berjalan lebih lancar.

  1. jangan kenakan pakaian berbahan denim

Etika berpakaian saat interview kerja yang berikutnya adalah tidak mengenakan busana berbahan denim.

Sedianya, pakaian berbahan denim akan membuat Anda terlihat modis. Akan tetapi, bahan tersebut akan menghilangkan kesan formal sehingga Anda akan terlihat tidak profesional.

  1. Memakai jas atau cardigan

Mengenakan atribut pelengkap seperti jas atau cardigan akan membuat Anda terlihat lebih profesional ketika menghadiri sesi interview kerja dengan rekruter.

Kendati demikian, Anda perlu menghindari motif atau warna jas yang terlalu menonjol. Jas berwarna gelap dengan kemeja putih merupakan pilihan yang paling aman.

  1. perhatikan motif pakaian

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan oleh para kandidat adalah soal motif pada pakaian. Sedianya, mengenakan kemeja bermotif ketika mengikuti sesi wawancara kerja tidaklah dilarang. Namun, Anda perlu memperhatikan bentuk motifnya.

Bila motif terlihat sangat meriah dan mencolok, busana Anda hanya akan mengganggu fokus rekruter selama berjalannya interview.

Terkait hal ini, Anda disarankan untuk mengenakan kemeja dengan motif yang sederhana, seperti garis-garis atau polkadot.

  1. Gaya rambut harus rapi dan profesional

Sebelum melakukan wawancara kerja, Anda disarankan untuk menata gaya rambut agar terlihat lebih rapi dan profesional.

Selain memberikan kesan profesional, gaya rambut yang Anda terapkan saat interview kerja juga dapat menunjang kepercayaan diri.

  1. Perhatikan warna pakaian

Etika berpakaian saat interview kerja yang selanjutnya adalah memerhatikan warna kemeja dan celana.

Menurut The Undercover Recruiter, para pelamar perlu memikirkan kembali psikologi warna yang ditampilkan pakaian mereka.

Busana berwarna biru akan memberikan kesan percaya diri, jujur, dan loyal. Busana berwarna hitam merepresentasikan kekuatan dan sifat kepemimpinan yang baik.

Pakaian berwarna abu-abu memberikan kesan profesional yang baik. Sedangkan busana berwana coklat akan membuat Anda terlihat percaya diri dan dapat diandalkan.

  1. Gunakan sepatu konvensional

Supaya penambilan Anda lebih berkesan ketika proses wawancara kerja berlangsung, sepatu juga menjadi outfit yang perlu diperhatikan. Tidak semua sepatu bisa Anda kenakan saat melalui proses rekrutmen ini.

Beberapa jenis sepatu yang tidak seharusnya dipakai ketika wawancara kerja yakni sneaker, sandal jepit, sepatu dengan hiasan berkilau atau mencolok, serta sepatu kotor dan robek.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengenakan sepatu pantofel coklat atau hitam, sepatu Oxfords, atau sepatu tertutup profesional lainnya yang melengkapi busana Anda.

Demikian informasi tentang etika berpakaian saat interview kerja. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.