YOGYAKARTA - Aspek perkembangan anak usia dini merupakan pondasi penting dalam pembentukan kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan mereka di masa mendatang. Keenam aspek ini antara lain perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik-motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan seni.
Tentunya penting bagi orang tua dan lingkungan sekitar anak untuk memberikan dukungan dan stimulasi perkembangan terbaik. Nah, untuk informasi selengkapnya, simak ulasan di bawah ini.
6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Di bawah ini adalah 6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya:
Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang pondasi paling awal untuk diajarkan kepada Si Kecil yaitu nilai agama dan moral. Hal ini difokuskan dalam penanaman nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Anak tentunya perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak kecil.
Selain itu, belajar agama dan moral memberikan banyak manfaat dalam hal menanamkan sikap-sikap baik pada Si Kecil, misalnya bersikap jujur, sopan, menolong sesama, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda.
Hal ini bertujuan agar Si Kecil tumbuh dengan pandangan yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua mempunyai peran penting dalam mengawalinya sedari dini.
Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini adalah segala sesuatu yang langsung berkaitan dengan perkembangan tubuh di kecil.
- Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
- Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam memanfaatkan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
- Selain itu, Si Kecil juga perlu mempunyai motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Misalnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Anda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.
Kognitif
Aspek perkembangan kognitif memiliki kaitan erat dengan akal dan pikiran sehingga pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.
Salah satu tanda bahwa aspek kognitif Si Kecil berkembang adalah kemampuan berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Pada dasarnya, Si Kecil dapat mempelajari ini bahkan sejak ia masih berusia 3 bulan, melalui mainan yang dimainkannya.
Beberapa contoh pelajaran lain yang didapatkan Si Kecil dalam mengembangkan aspek kognitif antara lain:
- Si Kecil dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu Si Kecil untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.
- Pembelajaran yang paling penting adalah Si Kecil dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial. Si Kecil juga dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.
- Mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif
Dengan kemampuan berpikir logis dan pemahaman baik mengeja abjad dan angka, perkembangan dalam aspek kognitif ini akan mendukung kecerdasan intelektualnya. Untuk mengukur hasil dari perkembangan kognitif, Anda dapat mengevaluasinya melalui tes IQ.
Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang dapat Anda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat memahami berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua misalnya cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan.
Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik misalnya tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan sebab berperan penting dan berhubungan erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut:
- Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagi mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, dan belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan.
- Selain itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.
- Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.
Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak yaitu seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan mempunyai sisi seni dalam diri mereka sendiri.
Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Misalnya musik, lukisan, kerajinan, drama dan sebagainya.
BACA JUGA:
Perkembangan keenam aspek ini tentunya tidak terjadi begitu saja, tetapi perlu melalui tahapan tertentu berdasarkan usianya. Misalnya, jika Si Kecil gagal melewati tahapan yang terjadi pada 2 tahun pertamanya, maka ia akan sulit melewati tahapan pada usianya di tahun ketiga, atau bahkan melewati tahapan yang akan terjadi pada usia 7 tahun.
Demikianlah ulasan mengenai 6 aspek perkembangan anak usia dini. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.