6 Taktik Manipulasi yang Dilakukan Orang Narsistik untuk Dapatkan Kendali dalam Hubungan
Ilustrasi (RDNE Project/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Seseorang dengan kepribadian narsistik biasanya merasakan dorongan untuk mempertahankan kendali dengan segala cara, bahkan jika itu merugikan pasangannya. Dorongan perilaku ini bukan pilihan pribadi yang sengaja dibuat, melainkan karakteristik yang ada dalam diri mereka.

Berikut enam tindakan manipulasi umum yang biasanya dilakukan oleh orang dengan kepribadian narsistik dalam hubungan asmara .Untuk mendapatkan kendali, disadur dari PsychCentral, Senin, 23 Oktober.

Gaslighting

Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi emosional yang dilakukan orang narsis untuk membuat pasangan meragukan pikirannya, emosinya, dan juga kenyataan. Gaslighting narsistik biasanya merupakan teknik jangka panjang dan bertahap. Tujuan utamanya yaitu membuat Anda tetap berada di bawah kendali dan bergantung pada mereka. 

Semakin mereka melakukan gaslighting, Anda akan semakin meragukan diri sendiri dan mulai bertanya-tanya apakah yang dilakukan atau dikatakan pasangan tentang Anda itu benar. Berurusan dengan hal ini dapat berdampak buruk pada harga diri dan kesehatan mental Anda.

Love bombing

Love bombing menggambarkan hubungan yang dimulai dari banjir perhatian dan kasih sayang dalam waktu yang singkat. Misalnya dengan komunikasi yang terlampau intens, hadiah mahal, dan ekspresi tergesa-gesa, hingga langkah serius yang menciptakan red flag.

Umumnya, orang-orang narsis memakai cara ini untuk menarik perhatian. Bukan tanpa alasan, tetapi alangkah lebih baik mencoba untuk terbuka dan dialog dengan pasangan apabila mengalami perilaku ini dalam hubungan Anda.

Ghosting

Ghosting terjadi ketika seseorang tiba-tiba berhenti berkomunikasi dengan Anda tanpa peringatan. Ghosting merupakan taktik manipulasi yang digunakan orang narsis untuk merasa bahwa merekalah yang mengambil keputusan dan memegang kendali dalam hubungan.

Playing victim

Pelaku playing victim atau orang narsis biasanya akan menempatkan diri sebagai korban, sedangkan orang lain yang dia tunjuk atau dia sebut adalah mutlak sebagai pelaku. Menyalahkan orang lain atas kekecewaan yang dirasakan jauh lebih baik daripada menginternalisasikan gagasan bahwa sebenarnya dialah yang bersalah.

Balas dendam

Jika orang narsis merasa dipermalukan, ditolak, atau diperlakukan tidak adil, hal ini dapat memicu rasa malu, terhina, dan kemarahan yang mendalam. Terkadang, perasaan negatif ini dapat membuat orang dengan kepribadian narsistik menjadi sangat pendendam.

Orang narsis bahkan akan membuat rencana jangka panjang untuk balas dendam. Taktik balas dendam ini dapat mencakup fitnah, pelecehan, perusakan properti, dan dalam beberapa kasus ekstrem, kekerasan fisik.

Triangulasi

Triangulasi adalah pelibatan orang ketiga dalam suatu komunikasi. Orang narsistik bisa memanfaatkan orang lain untuk membenarkan tindakannya agar mempertahankan kontrol dalam hubungan. Bentuk lain dari triangulasi yang cukup umum adalah dengan berusaha membuatmu cemburu dan merasa harus bersaing untuk mendapatkan perhatian orang narsistik. 

Triangulasi juga bisa berarti melibatkan Anda dalam konfliknya dengan orang lain. Orang narsis akan meminta Anda membelanya di depan umum dan membuat Anda merasa bersalah jika tidak melakukannya.

Tidak semua orang yang melakukan taktik manipulasi dalam hubungan memiliki gangguan kepribadian narsistik. Faktanya, bisa jadi Anda sendiri mungkin pernah menggunakan satu atau beberapa taktik di atas.

Siapa pun dapat menggunakan taktik manipulasi yang tercantum dan tidak berarti orang tersebut memiliki gangguan kepribadian narsistik. Bedanya, bagi seseorang yang berkepribadian narsistik, enam perilaku di atas sering dilakukan sedangkan yang lain hanyalah situasional.