Bagikan:

JAKARTA - Bagi orang dengan gangguan kepribadian narsistik, menjalin hubungan sering kali bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri seperti ingin disanjung, dikagumi, dan berkuasa. Jika validasi eksternal ini tidak diterima, mereka akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Meski hal tersebut dapat merugikan orang sekitar, mereka tak akan peduli. 

Jika Anda ingin tahu apa saja taktik yang digunakan orang narsistik untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut VOI melansir Psych Central, Kamis, 18 Januari berbagi informasinya.

Gaslighting

Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi emosional, di mana tujuan dari gaslighter adalah membuat pasangan meragukan pikiran, emosi, atau kenyataannya sendiri. Gaslighting narsistik biasanya merupakan teknik jangka panjang dan bertahap. Tujuan utamanya adalah untuk membuat pasangan tetap berada di bawah kendali ketat dan bergantung pada mereka.

Love Bombing

Love bombing dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan biasanya dilakukan oleh seseorang yang bertindak terlalu jauh dan terlalu cepat.

Misalnya, seseorang mengatakan “Kamu luar biasa” atau “Saya belum pernah bertemu orang seperti kamu sebelumnya,” padahal mereka sebenarnya tidak mengenal Anda sama sekali.

Selain itu, perilaku love bombing bisa juga termasuk menghujani Anda dengan hadiah mahal, bunga, makan malam mewah, serta percakapan yang melibatkan impian bersama selamanya.

Ghosting

Ghosting terjadi ketika seseorang tiba-tiba berhenti berkomunikasi tanpa peringatan. Hal ini bisa terjadi dalam hubungan apa pun, tetapi lebih umum terjadi dalam hubungan percintaan.

Tindakan ghosting merupakan taktik yang mungkin dilakukan oleh orang dengan gangguan kepribadian narsistik. Ada banyak alasan mengapa orang narsistik melakukan ghosting. Bisa jadi karena mereka kehilangan minat, serta ingin menghindari konflik apabila jujur mengatakan ketidaktarikan mereka pada pasangan. Atau bisa juga mereka ingin melihat reaksi dan seberapa besar kepedulian pasangan saat hilang kontak.

Triangulasi

Triangulasi adalah cara lain membuat seseorang dengan kepribadian narsistik merasa mampu mempertahankan keunggulan. Ini melibatkan orang ketiga dalam hubungan percintaan. Misalnya, mencoba membuat pasangan iri dan bersaing untuk mendapatkan perhatian mereka. Dengan terus-menerus membandingkan pasangan secara langsung atau tidak langsung - dengan orang ketiga.

Playing Victim

Orang dengan tipe kepribadian narsistik sering kali mengalami emosi yang lebih intens atau sangat reaktif terhadap segala bentuk kritik. Karena sulit melakukan refleksi diri, mereka akan membenarkan diri sendiri ketika suatu hal tidak berjalan sesuai keinginan mereka. Contoh dengan menyalahkan orang lain ketika kehidupan mereka tidak berjalan baik.

Balas Dendam

Saat orang narsistik merasa dipermalukan, ditolak, atau diperlakukan tidak adil, hal ini dapat memicu rasa malu, terhina, dan kemarahan yang mendalam. Hal ini sering disebut kemarahan narsistik atau luka kemarahan. Terkadang, perasaan negatif ini bisa sebabkan orang dengan kepribadian narsistik menjadi sangat pendendam. Kemarahan narsistik dapat membuat mereka melancarkan taktik untuk “menghancurkan” seseorang jika mereka menganggap orang tersebut sebagai musuh.