Bagikan:

YOGYAKARTA – Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang juga harus ditangani secara profesional. Tidak hanya mengganggu kehidupan pribadi, nasistik juga membawa dampak buruk untuk lingkungannya.

Kata “narsistik” sendiri diambil dari nama tokoh Yunani yang bernama Narcissus. Ia mengaku jatuh cinta dengan bayangannya sendiri saat bercermin di genangan air. Tokoh Narcissus kemudian dikaitkan dengan upaya membanggakan diri sendiri yang berlebihan.

Pengertian Gangguan Kepribadian Narsistik

Secara umum gangguan kepribadian narsistik adalah berupa pembanggaan atas dirinya sendiri secara berlebihan. Pembanggaan bisa bermanifestasi berupa anggapan bahwa dirinya sangat penting untuk lingkungan atau kelompoknya.

Selain itu gangguan kepribadian ini juga bisa berupa justifikasi bahwa  dirinya lebih baik daripada orang lain yang diukur dengan hal-hal yang kadang tak masuk akal atau tak disepakati.

Kepribadian narsistik berbeda dengan rasa percaya diri. Perbedaan ada pada kualitas dan perjalanan hidupnya. Orang yang narsistik akan menganggap pencapaiannya yang baru pertama kali diraih adalah sesuatu yang harus diakui oleh semua orang, sedangkan orang yang percaya diri memperhatikan banyak indikasi untuk mencapai keberhasilannya.

Penyebab dan Ciri Kepribadian Narsistik

Penyebab kepribadian narsistik tidak bisa disimpulkan dengan satu atau dua kalimat karena dipicu oleh kejadian yang kompleks. Seorang narsistik bisa disebabkan karena lingkungan masa kecilnya yang bermasalah. Beberapa pendapat juga menganggap bahwa kepribadian ini disebabkan karena bawaan genetik. Artinya orang tua narsistik bisa menjatuhkan mental anak dan secara tidak sadar mewariskan sikap narsistik tersebut.

Meski penyebabnya tidak bisa dijelaskan secara sederhana, ciri orang berkepribadian narsistik mudah untuk dilihat yakni sebagai berikut.

  1. Menganggap dirinya penting dibanding orang lain secara sepihak
  2. Memamerkan pencapaiannya ke semua orang
  3. Haus pujian dan pengakuan
  4. Antikritik
  5. Semua orang di lingkungannya harus menerima ide darinya
  6. Tak suka penolakan
  7. Keras kepala
  8. Senang merendahkan
  9. Memiliki bayangan kesuksesan, kekuasaan, atau hal lain yang ia idam-idamkan
  10. Arogan
  11. Minim empati terhadap orang lain
  12. Mudah cemburu dengan pencapaian orang lain
  13. Memperlakukan orang lain dengan seenaknya

Efek Negatif Kepribadian Narsistik

Kepribadian narsistik membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Lalu apa saja dampak yang akan dirasakan?

  1. Mudah kecewa saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya
  2. Kondisi psikisnya lebih rapuh
  3. Terjebak pada khayalan kesuksesan tanpa aksi apapun
  4. Dijauhi oleh orang-orang di lingkungannya mengingat pengidap narsistik biasanya arogan dan minim empati
  5. Tidak bisa berkembang ke arah yang lebih baik karena tidak menyukai kritik dari orang lain
  6. Sulit membangun hubungan persahabatan yang baik
  7. Sulit menyesuaikan diri di lingkungan baru

Pencegahan dan Pengobatan Narsistik

Pengobatan biasanya disesuaikan dengan penyebab munculnya narsistik pada seseorang. Artinya pengobatannya bisa berbeda-beda tiap kasus. Namun pencegahan yang umum dilakukan adalah dari pihak orang tua atau lingkungan terdekat.

Narsistik bisa dialami oleh seseorang karena orang tua terlalu memanjakan anak. Selain itu lingkungan orang terdekat bisa terus mendampingi pengidap narsistik dengan memberikan berbagai masukan yang baik.

Pengobatan sendiri bisa dilakukan dengan mengunjungi psikolog atau psikiater profesional untuk menentukan langkah penanggulangan selanjutnya.

Itulah informasi terkait gangguan kepribadian narsistik. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.