JAKARTA - Belakangan ini, Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan keperibadian narsistik menjadi perbincangan publik. Lantas apa itu Narcissistic Personality Disorder atau NPD yang seringkali ramai dibahas oleh warganet?
Dilansir dari laman Mayo Clinic, Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan keperibadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental yang membuat orang merasa sangat penting bagi dirinya sendiri.
Mereka membutuhkan, mencari banyak perhatian serta ingin orang lain mengaguminya. Orang dengan gangguan ini mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain. Namun, di balik rasa percaya diri yang berlebihan ini, mereka tidak yakin akan harga diri dan mudah marah dengan kritik sekecil apa pun.
Gangguan kepribadian narsistik menyebabkan masalah dalam banyak bidang kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau masalah keuangan.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin secara umum tidak bahagia dan kecewa ketika tidak diberi perhatian atau kekaguman khusus yang diyakini pantas untuk didapatkan. Mereka mungkin merasa hubungannya bermasalah dan tidak memuaskan. Orang lain mungkin tidak senang berada di dekat mereka.
Gangguan kepribadian narsistik lebih banyak menyerang pria daripada wanita, dan sering kali dimulai pada masa remaja atau awal dewasa. Beberapa anak mungkin menunjukkan ciri-ciri narsisme, tetapi ini sering kali menunjukkan ciri khas untuk usia mereka.
Gejala
Gejala gangguan kepribadian narsistik dan tingkat keparahannya dapat bervariasi. Orang dengan gangguan tersebut dapat:
- Memiliki rasa penting diri yang sangat tinggi dan membutuhkan kekaguman yang terus-menerus dan berlebihan.
- Merasa bahwa mereka pantas mendapatkan hak istimewa dan perlakuan khusus.
- Mengharapkan untuk diakui sebagai orang yang lebih unggul bahkan tanpa prestasi.
- Membuat prestasi dan bakat tampak lebih besar dari yang sebenarnya.
- Terobsesi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.
- Meyakini bahwa mereka lebih unggul dari orang lain dan hanya menghabiskan waktu dengan atau dipahami oleh orang-orang yang sama istimewanya.
- Bersikap kritis dan memandang rendah orang-orang yang mereka rasa tidak penting.
- Mengharapkan bantuan khusus dan mengharapkan orang lain melakukan apa yang diinginkan tanpa mempertanyakannya.
- Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
- Memiliki ketidakmampuan atau keengganan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
- Merasa iri terhadap orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri kepada mereka.
- Berperilaku arogan, banyak menyombongkan diri, dan terlihat sombong.
- Bersikeras memiliki yang terbaik dalam segala hal misalnya, mobil atau pekerjaan terbaik.
BACA JUGA:
Pada saat yang sama, orang dengan gangguan kepribadian narsistik mengalami kesulitan menangani apa pun yang dianggapnya sebagai kritikan. Mereka dapat:
- Menjadi tidak sabar atau marah ketika tidak menerima pengakuan atau perlakuan khusus.
- Mengalami masalah besar dalam berinteraksi dengan orang lain dan mudah merasa diremehkan.
- Bereaksi dengan amarah, penghinaan dan mencoba meremehkan orang lain agar tampak lebih unggul.
- Mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan perilaku.
- Mengalami masalah besar dalam menghadapi stres dan beradaptasi dengan perubahan.
- Menarik diri dari atau menghindari situasi yang dapat menyebabkan kegagalan.
- Merasa tertekan dan murung karena tidak sempurna.
- Mengalami perasaan tidak aman, malu, terhina, dan takut diekspos sebagai orang yang gagal.
Kapan harus ke psikolog?
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin tidak ingin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah, jadi mereka biasanya tidak mencari pengobatan. Jika mereka mencari pengobatan, kemungkinan besar penyebabnya adalah gejala depresi, penyalahgunaan obat atau alkohol, atau masalah kesehatan mental lainnya. Apa yang dianggap sebagai penghinaan terhadap harga diri dapat membuat mereka sulit menerima dan menindaklanjuti pengobatan.
Jika Anda mengenali aspek-aspek kepribadian yang umum terjadi pada gangguan kepribadian narsistik atau merasa terbebani oleh kesedihan, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan, penyedia kesehatan mental terpercaya atau psikolog. Mendapatkan pengobatan yang tepat dapat membantu membuat hidup lebih memuaskan dan menyenangkan.
Penyebab
Tidak diketahui apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik. Penyebabnya kemungkinan rumit. Gangguan kepribadian narsistik dapat dikaitkan dengan:
- Lingkungan
hubungan orang tua-anak dengan terlalu banyak pemujaan atau terlalu banyak kritik yang tidak sesuai dengan pengalaman dan prestasi anak yang sebenarnya.
- Genetika
Karakteristik yang diwariskan, seperti ciri-ciri kepribadian tertentu.
- Neurobiologi
Hubungan antara otak dengan perilaku dan pemikiran.
Faktor risiko
Meskipun penyebab gangguan kepribadian narsistik tidak diketahui, beberapa peneliti berpendapat bahwa pola asuh yang terlalu protektif atau lalai dapat berdampak pada anak-anak yang terlahir dengan kecenderungan untuk mengembangkan gangguan tersebut. Genetika dan faktor-faktor lain juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian narsistik.
Dampak
Dampak dari gangguan kepribadian narsistik, dan kondisi lain yang dapat terjadi bersamaan dengannya meliputi:
- Kesulitan hubungan
- Masalah di tempat kerja atau sekolah
- Depresi dan kecemasan
- Gangguan kepribadian lainnya
- Gangguan makan yang disebut anoreksia
- Masalah kesehatan fisik
- Narkoba atau alkohol