Bagikan:

JAKARTA - Eksibisionisme termasuk perilaku menyimpang yang dapat berulang. Perilaku ini dianggap merugikan karena pelaku melibatkan orang lain.

Orang yang melakukan eksibisionisme merasakan kepuasan seksual saat membuat orang terkejut atau terkesan dengan perilakunya.

Sementara itu, narsisme adalah salah satu bentuk cinta terhadap diri sendiri secara berlebihan. Kata narsisme sering diasosiasikan sebagai bentuk negatif.

Ada sebuah anggapan, merekam diri sendiri dengan pose vulgar juga termasuk bentuk narsisme. Apakah betul?

Dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) menangapi isu ini. Kata dia, hal ini bukan lagi narsisme melainkan bentuk parafilia eksibisionisme.

Ketika ditanya apakah Gisel melakukan eksibisionisme, Dokter Haekal menjawab tidak karena sedari awal rekaman itu disimpan untuk koleksi pribadi.

Perilaku Gisel merekam dirinya sendiri juga bukan bentuk narsisme, karena merekam diri sendiri hanyalah salah satu bentuk mengagumi diri sendiri dari self love.

“Sama halnya di saat kita bercermin atau melihat foto dan video-video yang ada diri kita di dalamnya. Jadi tidak bisa dijustifikasi bahwa hal tersebut merupakan bentuk narsisme.”

Kalaupun Gisel disebut sebagai orang yang narsis, hal itu juga dirasakan oleh sebagian orang. Hanya saja tingkat narsisme tertinggi berpengaruh terhadap Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Pada intinya, merekam diri sendiri bukanlah bentuk narsisme. Ini hanya sebatas mengagumi diri. Namun, perilaku ini dapat disebut eksibisionisme jika pelaku menyebarkan dokumentasi pribadi tersebut kepada orang lain.