Bagikan:

JAKARTA - Pelecehan narsistik biasanya digunakan untuk merujuk pada pola manipulasi psikologis tertentu di mana pasangan dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) mencoba mengendalikan pasangannya dengan cara yang membingungkan dan meremehkan.

Kekerasan ini bisa saja tumpang tindih dengan kekerasan lain yang kerap dilakukan dalam rumah tangga, namun umumnya juga mencakup ciri-ciri berikut:

Kemarahan narsistik, pelecehan verbal, dan pelecehan emosional. Hal ini sering digunakan untuk menciptakan ketergantungan. Orang dengan kepribadian narsistik mungkin melakukan tindakan merendahkan yang dirancang untuk meremehkan dan mengontrol pasangannya serta mencegahnya pergi. Mereka mungkin akan melampiaskan amarahnya sebagai respons terhadap anggapan yang meremehkan, sehingga membuat pasangan menjadi takut mengekspresikan diri dan tidak mau bertindak gegabah.

Kecemburuan. Orang berkepribadian narsistik, dalam hubungan percintaan akan dengan sengaja menciptakan cinta segitiga demi membuat pasangannya cemburu. Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan adanya hubungan antara induksi kecemburuan dan sifat narsistik. Taktik ini dapat digunakan untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali dalam hubungan.

Kecemburuan yang berbahaya. Penderita NPD cenderung iri pada orang lain. Ulasan tahun 2016 mengaitkan sifat narsistik dan psikopat dengan rasa iri yang jahat, termasuk perilaku sabotase yang dirancang untuk mengganggu kemajuan dan kesuksesan pasangannya.

Bom cinta tiba-tiba diikuti devaluasi. Bom cinta atau love bombing dapat mencakup periode “bulan madu” yang terdiri dari kontak terus-menerus dan sanjungan serta pujian berlebihan yang digunakan untuk membuat pasangan memercayainya. Karena pasangan narsistik sering kali menggunakan topeng palsu selama ini, pasangan mungkin tidak menyadari niat sebenarnya. Perilaku tersebut kemudian bisa tiba-tiba berubah dari penyanjungan menjadi merendahkan.

Gaslighting kronis. Taktik ini dapat digunakan untuk mengubah kesadaran seseorang terhadap realitas dan meragukan persepsi, ingatan, dan emosinya. Gaslighting dapat menyebabkan penyintas pelecehan narsistik meragukan pengalamannya sendiri dan mencegah mereka mengidentifikasi apa yang mereka alami sebagai pelecehan.

Penguatan intermittent. Ini termasuk perilaku panas dan dingin yang bergantian dalam hubungan untuk mendorong ikatan trauma. Ikatan trauma adalah keterikatan yang berkembang dari sifat hubungan yang penuh kekerasan dan tidak dapat diprediksi. Biasanya melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Orang dengan NPD mungkin berbicara manis pada Anda pada hari ini, lalu merendahkan Anda tanpa perasaan di hari berikutnya.

Stonewalling dan perlakuan diam. Perilaku ini digunakan untuk menutup pembicaraan tentang akuntabilitas dan mengkondisikan pasangannya untuk meminta persetujuan dari mereka.

Selain taktik ini, seseorang yang menjalin hubungan dengan penderita NPD mungkin selamat dari jenis pelecehan lain seperti pelecehan finansial, fisik, atau bahkan seksual.