7 Masalah Umum Dalam Keluarga yang Bikin Anak Stres
Ilustrasi masalah keluarga yang bikin anak stres (Freepik/ user18526052)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masalah keluarga menjadi tantangan bagi anggota keluarga. Ketika menghadapi masalah, ini bisa menciptakan stres dan ketegangan dalam keluarga. Pada akhirnya berdampak negatif pada seluruh anggota keluarga terutama anak-anak. Alih-alih mengganggu proses pertumbuhan anak karena dilanda stres, lebih baik mengenali dan mencegah masalah keluarga semakin membesar.

1. Perbedaan kepribadian

Menurut psikoterapis Annete Nuñes, Ph.D., LMFT., dari sebuah keluarga setiap anggotanya memiliki kepribadian yang berbeda dan bukan tidak mungkin jika saling berbenturan. Misalnya ketika berurusan dengan kepribadian narsistik atau sifat toksik lainnya, masalah rumit seperti gaslighting dan kontrol kemarahan buruk bisa terjadi.

2. Komunikasi buruk

Kurang komunikasi dan komunikasi tidak sehat merupakan akar dari banyak masalah keluarga yang umum terjadi. Saran psikoterapis berlisensi Babita Spinelli dilansir mbg, jika benar-benar sulit berbicara dengan anggota keluarga, ada masalah kepercayaan, atau masalah disembunyikan, itu semua adalah masalah keluarga yang dipicu komunikasi kurang atau tak sehat.

masalah keluarga yang bikin anak stres
Ilustrasi masalah keluarga yang bikin anak stres (Freepik/gpointstudio)

3. Tekanan berat dari orang tua

Perfeksionisme dalam keluarga memiliki efek negatif pada anak-anak. Seperti yang dicatat Nuñes, ketika orang tua mendikte bagaimana seharusnya perasaan atau keadaan anak-anaknya, hal itu dapat mengurangi kemampuan mereka untuk tumbuh sebagai individu.

4. Gaya pengasuhan yang berbeda

Salah satu rintangan terbesar mengasuh anak-anak sebagai pasangan adalah mencari tahu bagaimana menggabungkan gaya pengasuhan dengan cara yang efektif. Ketika tidak bisa, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti ketegangan dan pengasuhan yang tidak sejalan.

5. Uang

Seputar keuangan kerap menjadi tantangan keluarga. Berkaitan dengan penganggaran, pekerjaan, dan penghasilan, jika ada masalah efeknya akan terasa dalam keluarga mana pun.

6. Mengelola rumah tangga

Ini mungkin tampak kekanak-kanakan, tetapi tugas benar-benar penting. Jika satu orang memikul beban mengurus rumah tangga, itu adalah tanggung jawab dan tekanan yang besar. Nuñes mencatat bahwa penting bagi pekerjaan rumah tangga untuk dibagi secara adil dan sesuai usia agar tidak merasa dimanfaatkan dan anak-anak mulai belajar cara mengurus diri sendiri.

7. Kecanduan dan masalah kesehatan mental

Jika orang tua atau bahkan seorang anak berurusan dengan masalah kesehatan mental atau kecanduan, hal itu dapat menyebabkan keretakan besar dalam satu unit keluarga. Penting agar hal-hal itu tidak hanya ditangani tetapi juga dibicarakan secara terbuka dan jujur.

"Jika orang tua merasa mereka menyembunyikan penyakit mental atau jenis penyalahgunaan zat apa pun dari seorang anak, anak-anak memahaminya. Mereka menangkap isyarat ketidakkonsistenan nonverbal itu, dan anak-anak memang membutuhkan konsistensi untuk memiliki fondasi keluarga yang kuat dan merasa aman,” terang Nuñes.

Ketujuh masalah umum di atas, merupakan faktor yang bisa memicu masalah lebih besar apabila tidak disikapi secara bijak. Sebelum memicu anak stres, lebih baik segera mencari solusi atas masalah yang dialami keluarga.