YOGYAKARTA - Banyak orang mengeluhkan telinga sakit saat naik pesawat. Jika Anda mengalaminya, tidak perlu panik. Kondisi tersebut merupakan masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang ketika menumpang transportasi udara. Memangnya apa penyebab nyeri telinga saat naik pesawat?
Rasa nyeri atau sakit telinga saat naik pesawat disebut dengan barotrauma. Kondisi ini memang terkadang cukup mengganggu, apalagi bagi orang yang baru pertama naik bepergian lewat jalur udara. Banyak yang bertanya penyebab sakit telinga saat naik pesawat.
Penyebab Nyeri Telinga saat Naik Pesawat
Rasa sakit telinga yang muncul saat naik pesawat disebabkan oleh perubahan ketinggian dan tekanan udara yang terlalu cepat. Kondisi ini akan dialami oleh penumpang saat lepas landas dan pendaratan. Istilah sakit telinga saat naik pesawat ini disebut dengan barotitis media, ear barotrauma, atau aerotitis media.
Saat berada di daratan (tidak naik pesawat), bagian dalam telinga yang bernama tube Eustachius akan mengatur dan menyetarakan tekanan udara di telinga bagian dalam dan tekanan di luar. Fungsinya agar telinga tidak mengalami masalah. Namun saat Anda naik pesawat, telinga berhadapan dengan perubahan tekanan udara yang sangat cepat. tube Eustachius tidak bisa merespon cepat mengimbangi tekanan udara di ketinggian.
Saat pesawat lepas landas atau take off, tekanan udara di dalam telinga meningkat cepat melebihi tekanan udara di luar. Situasi ini membuat mengakibatkan membran timpani (gendang telinga) membengkak. Sementara saat mendarat atau landing, tekanan telinga menurun cepat dibanding tekanan udara di luar. Kondisi ini menyebabkan gendang telinga menjadi pipih.
Selain terjadi pada orang dewasa, barotrauma sangat rentan dialami oleh anak kecil atau bayi. Tuba Eustachius pada bayi masih belum berkembang dengan baik sehingga masih kesulitan menyeimbangkan tekanan udara.
Cara Mengatasi Sakit Telinga saat Naik Pesawat
Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi atau mengurangi rasa nyeri telinga saat melakukan perjalanan udara. Berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko sakit telinga saat take off dan landing.
Mengunyah Permen Karet
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa nyeri telinga saat penerbangan adalah dengan mengunyah permen karet. Saat Anda mengunyah permen karet, rahang Anda akan bergerak sehingga dapat membuka tabung Eustachius. Dengan cara ini maka telinga bisa mendapat lebih banyak udara, sehingga bisa menyetarakan tekanan udara di luar.
Menggunakan Earplug
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk menghindari sakit telinga saat penerbangana dalah dengan memakai penyumbat telinga. Anda bisa mengenakan filtered earplug untuk mengimbangi tekanan udara dari luar saat lepas landas dan pendaratan. Namun Anda juga harus melakukan gerakan mulut, yakni menguap atau menelan untuk mengurangi tekanan udara.
Semprotan Hidung
Anda juga bisa memakai semprotan hidung atau nasal spray dekongestan untuk mengurangi risiko nyeri telinga saat penerbangan. Semprotkan ke dalam hidung sekitar 30 menit hingga satu jam sebelum pesawat take off dan landing. Namun jangan menyemprotkannya secara berlebihan.
BACA JUGA:
Teknik Valsalva Maneuver
Menerapkan teknik valsalva maneuver juga bisa membantu mengurangi risiko sakit telinga saat naik pesawat. Caranya dengan menutup mulut dan mencubit cuping hidung ketika pesawat lepas landas dan melakukan pendaratan. Kemudian tiuplah atau denguskan udara dengan lembut melalui hidung Anda. Teknik ini dapat membuka tuba Eustachius yang tersumbat, sehingga tekanan udara di dalam telinga menjadi stabil.
Demikianlah ulasan mengenai penyebab nyeri telinga saat naik pesawat dan cara mengatasinya. Kondisi sakit telinga merupakan masalah yang umum dialami oleh penumpang pesawat saat take off dan landing. Untuk mengurangi rasa nyeri telingan, Anda bisa menerapkan beberapa tips di atas.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.