YOGYAKARTA - Benjolan di belakang telinga dialami oleh sebagian orang. Penderitanya biasanya tidak mengetahui penyebab terjadinya benjolan tersebut dan merasa bingung sekaligus cemas. Lantas apakah benjolan di belakang telinga termasuk penyakit berbahaya?
Munculnya benjolan di area belakang telinga bisa dipicu atau disebabkan oleh berbagai faktor. Benjolan tersebut juga bisa berupa kondisi yang ringan, namun juga bisa menandakan penyakit serius. Setiap kondisi benjolan di telinga bisa berbeda-beda, begitu pula penanganannya.
Walaupun mungkin benjolan di belakang telinga Anda tidak menunjukkan gejala-gejala yang parah, namun kondisi tersebut rasanya bikin tidak nyaman. Agar bisa mengetahui apakah termasuk penyakit ringan atau serius, mari kenali macam-macam penyebab benjolan di belakang telinga.
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
Benjolan yang muncul di belakang telinga bisa disebabkan oleh berbagai hal. Terkadang kondisi tersebut membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter guna mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.
Berikut ini beberapa penyebab benjolan di belakang telinga yang bisa saja seperti yang Anda alami:
Infeksi
Benjolan di belakang telinga bisa terjadi akibat infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Beberapa jenis infeksi yang dapat memengaruhi area belakang telinga antara lain, infeksi streptokokus (mengakibatkan radang tenggorokan), cacar air, campak, infeksi mononukleosis menular (disebabkan oleh virus Epstein-Barr), HIV dan AIDS.
Abses (Bisul Bernanah)
Abses adalah benjolan berisi nanah yang biasanya terasa nyeri, hangat saat disentuh, dan berwarna kemerahan. Benjolan ini dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga.
Nanah yang terdapat di dalamnya terdiri dari campuran sel darah putih, mikroorganisme, dan jaringan tubuh yang telah mati. Abses terjadi sebagai respons sistem kekebalan tubuh yang mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi dari kuman penyebab penyakit.
Limfadenopati
Penyebab lain munculnya benjolan di belakang telinga adalah limfadenopati, yaitu kondisi kelenjar getah bening membengkak atau membesar akibat infeksi oleh patogen. Selain ditandai dengan benjolan, kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala tambahan, seperti:
- Nyeri pada benjolan
- Kulit belakang telinga berwarna kemerahan dan terasa hangat saat disentuh.
- Demam
- Radang tenggorokan
- Pilek
- Batuk.
- Keringat berlebih, terutama pada malam hari
- Badan menggigil
- Badan terasa lemas
Kista Sebasea
Meskipun beberapa benjolan di belakang telinga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang serius, ada juga yang tidak berbahaya seperti kista sebasea. Kista sebasea adalah benjolan jinak yang terjadi akibat penyumbatan pada kelenjar minyak (kelenjar sebasea). Kista ini cukup sering ditemukan di sekitar area telinga, terutama di bagian belakang.
Biasanya, keberadaan kista sebasea tidak disadari karena tidak menimbulkan rasa sakit. Namun dalam beberapa kasus, benjolan kecil ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga perlu diangkat.
Lipoma
Lipoma adalah benjolan yang terbentuk dari akumulasi jaringan lemak dan dapat tumbuh di antara lapisan kulit di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga. Penyebab pasti lipoma belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan faktor genetik atau trauma fisik.
Penting untuk dicatat bahwa lipoma merupakan benjolan jinak. Oleh karena itu, tidak memerlukan perawatan khusus selama tidak menyebabkan gangguan kesehatan atau aktivitas pada penderitanya.
Mastoiditis
Mastoiditis merupakan infeksi yang terjadi pada tulang mastoid dan dapat menyebabkan munculnya benjolan di belakang telinga. Kondisi ini sering kali disertai rasa nyeri pada telinga. Beberapa gejala mastoiditis yang umumnya dialami dan perlu diwaspadai meliputi:
- Telinga mengeluarkan cairan (ear discharge)
- Demam
- Nanah yang keluar dari benjolan
- Peradangan
- Nyeri kepala
- Otitis media
Penyebab lain dari benjolan di belakang telinga adalah otitis media, yaitu peradangan pada telinga tengah yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di area belakang gendang telinga.
Otitis media biasanya dapat sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun jika tidak ditangani dengan baik maka komplikasi dapat terjadi, termasuk terbentuknya lubang (perforasi) pada gendang telinga.
Untuk mencegah komplikasi, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul gejala yang mengindikasikan infeksi telinga. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai yakni seperti nyeri di telinga, demam, gangguan pendengaran, rasa sakit saat menarik daun telinga, atau ketidaknyamanan di dalam liang telinga.
Jerawat
Jerawat merupakan kondisi kulit yang terjadi akibat pori-pori tersumbat oleh penumpukan minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri. Jerawat dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga.
Untuk mengatasinya, dapat dilakukan dengan menggunakan obat jerawat dan menjaga kebersihan kulit di sekitar area telinga. Namun jika jerawat tidak membaik dan menyebabkan rasa nyeri di sekitar telinga, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Demikianlah beberapa penyebab benjolan di belakang telinga yang penting untuk dipahami. Munculnya benjolan di area belakang telinga bisa menunjukkan terjadinya penyakit tertentu, baik dari yang sifatnya ringan atau terbilang aman hingga yang serius. Baca juga penyebab jerawat tumbuh di belakang telinga dan cara mengobatinya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.