Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya: Kenali Gejalanya
Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya (Gambar krakenimages - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Berbagai tipe benjolan dapat terjadi di leher. Tapi, jangan kuatir sebab tak semuanya berbahaya. Kenali benjolan di leher yang tak membahayakan dan penyebabnya di sini! Beberapa besar benjolan yang ada di leher sebetulnya tak membahayakan dan jinak atau non-kanker. Namun Kali ini Kita basal mempelajari benjolan di leher yang tidak berbahaya.

Tapi, ada juga benjolan yang adalah pertanda| keadaan yang serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.

Wujud benjolan sendiri bermacam-macam, ada yang besar dan tampak, namun ada juga yang berbentuk benjolan benar-benar kecil dan malah tak kelihatan.

Lalu apa saja ragam benjolan yang tak membahayakan?

Untuk mengetahuinya, segera saja kenali tipe dan penyebabnya berikut ini!

Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya

Gondongan

Gondongan atau gondok merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus menular.

Virus ini menyebabkan pembengkakan yang disertai rasa sakit pada kelenjar air liur.

Penyakit ini bisa timbul berupa benjolan di komponen kanan atau kiri leher.

Tiap orang bisa mengalami penyakit gondok, tapi biasanya penyakit ini terjadi pada si kecil berusia 2 hingga 12 tahun.

Penyakit ini tak membahayakan dan umumnya akan sembuh sendiri dalam waktu lima sampai tujuh hari.

Walaupun bukan termasuk penyakit membahayakan, dibutuhkan penanganan medis untuk meredakan gejalanya.

Jerawat atau Bisul

Penyebab benjolan di leher lainnya yang tak membahayakan yaitu jerawat, iritasi atau bernanah.

Letak jerawat yang berada di belakang leher dapat menyebabkan kelenjar getah jernih membengkak.

Kelenjar getah bening sendiri adalah cara drainase tubuh yang menolong sistem kekebalan menyingkirkan kuman, virus dan sel-sel mati.

Dikala melawan infeksi, kelenjar getah bening adakalanya membengkak.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening juga bisa membengkak tanpa alasan yang pasti.

Tapi, jangan kuatir sebab umumnya pembengkakan akan langsung sirna.

Sekiranya pembengkakan tak hilang sesudah sebagian pekan, langsung periksakan diri ke dokter.

Infeksi Mononuleosis

Mononucleosis merupakan penyakit menular yang biasanya disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV).

Gejalanya berupa

  • demam atau meriang;
  • muncul benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening;
  • sakit tenggorokan,
  • sakit kepala; dan
  • nyeri di beberapa bagian tubuh.

Untuk meringankan gejalanya, kamu bisa istirahat, banyak minum air putih dan mengonsumsi obat acetaminophen atau ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit.

Gejalanya akan berlangsung hingga 1-2 bulan dan sembuh.

Nodul Tiroid

Nodul tiroid merupakan benjolan padat atau berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid.

Biasanya keadaan ini tak membahayakan, tapi dapat jadi pertanda penyakit tertentu seperti disfungsi autoimun atau kanker.

Kelenjar tiroid yang sembab diiringi batuk, {bunyi} yang serak dan nyeri di tenggorokan atau leher sampai kesusahan menelan dan bernafas dapat terjadi.

Hal itu bisa mengindikasikan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroid).

Jadi setelah mengetahui benjolan di leher yang tidak berbahaya, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!