Metabolisme Lambat Bukan Satu-satunya Faktor Bikin Gemuk, Terang Ahli: Pemicunya Gaya Hidup
Ilustrasi metabolisme lambat bikin gemuk (Freepik/jcomp)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Penelitian dalam lingkup kecil menemukan bahwa metabolisme stagnan pada usia 20 hingga 60-an. Karena itu berat badan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Tetapi, sejumlah ahli berusaha meluruskan bahwa bukan metabolisme stagnan atau melambat pada usia dewasa.

Menurut profesor antropolog evolusioner di Duke University, Herman Pontzer, menunjukkan hasil makalahnya, bahwa mekanisme metabolime sangat stabil di usia 20 hingga 60 tahun. Metabolisme adalah proses yang bekerja pada tubuh ketika memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi. Studi sebelum-sebelumnya, menunjukkan bahwa metabolisme dan penuaan tidak dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana keduanya terkait.

Studi terbaru dilansir The Washington Post, Selasa, 24 Januari, metabolime dapat dilihat sebagai empat tahap kehidupan berbeda. Pada usia 1 tahun, pengeluaran energi 50 persen lebih tinggi daripada usia dewasa. Kemudian menurun perlahan ke tingkat dewasa pada usia 20, tetap stabil antara usia 20 dan 60, lalu terus menurun setelah usia 60 tahun.

matabolisme lambat bikin gemuk
Ilustrasi metabolisme lambat bikin gemuk (Freepik/cookie_studio)

Pontzer menambahkan, ukuran tubuh sebanding dengan besaran pembakaran dalam memproduksi energi. Dalam studinya, menunjukkan bahwa hubungan dengan ukuran sangat jelas dan kemudian terdapat faktor lain yang memengaruhi, yaitu usia serta jenis kelamin.

Usia 60 metabolisme melambat, bukan pada usia 30 dan 40 tahun. Pria memang membakar lebih banyak kalori per hari daripada wanita. Tetapi ini hanya karena pria cenderung lebih besar dan memiliki sedikit lemak tubuh. Kalau pria dan wanita memiliki berat badan yang sama dan persentase lemak yang sama akan memiliki tingkat metabolisme yang diharapkan sama. Lebih penting lagi, ada faktor yang besar berkontribusi dalam meningkatkan berat badan. Faktor tersebut ialah gaya hidup, yang mana berkaitan dengan sebanyak apa energi yang diproduksi dan sumber energi yang dikonsumsi.

Jadi, bagaimana menurunkan berat badan semakin bertambahnya usia? Yoni Freedhoff, profesor kedokteran keluarga di University of Ottawa dan direktur medis dari Bariatric Medical Institute di Ottawa, mengatakan bahwa latihan ketahanan yang meningkatkan massa otot dapat membantu meningkatkan metabolisme, tetapi dia menambahkan bahwa peningkatan tersebut tidak dramatis. Sebagai ahli nutrisi yang bekerja telah 25 tahun, Freedhoff mengatakan betapa rumitnya pengendalian berat badan dan obesitas dapat disebabkan oleh banyak faktor berbeda.

Mary L. Rosser, direktur kesehatan wanita di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Columbia University Irving Medical Center, New York City, mengatakan bahwa gaya hidup pasif, pola makan yang buruk, stres, kesehatan mental, kurang tidur, masalah hipotiroidisme, PCOS, diabetes, dan lainnya dapat berkontribusi. Faktor lain, seperti genetika, obat-obatan, kehilangan otot, hormon, mikrobia usus, dan faktor kesehatan lainnya juga berperan meningkatkan berat badan.

Freedhoff juga memberikan tambahan, menopause dan kehamilam juga bisa menyebabkan berat badan naik perlahan. Lantas untuk menurunkan berat badan, Anda dapat mengesampingkan metabolisme yang lambat, tetapi ada baiknya menyelidiki pola makan, pola olahraga, jadwal tidur, tingkat stres, hormon, dan kesehatan Anda secara keseluruhan.