Bagikan:

YOGYAKARTA – Alergi dapat menimbulkan gejala tertentu, seperti mata berair, bersin, dan batuk sepanjang hari, hingga sesak napas. Banyak orang alerginya kambuh saat malam hari dan tentu saja, ini mengganggu tidur. Selain memperhatikan kondisi ruang tidur yang bersih dari debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur. Penting juga memperhatikan posisi tidur supaya tetap mendapatkan tidur cukup.

posisi tidur saat sesak napas dan batuk
Ilustrasi posisi tidur saat sesak napas dan batuk (Freepik/KamranAydinov)

Sejumlah pemicu kenapa alergi memburuk pada malam hari, karena beberapa alasan. Termasuk di antaranya posisi tidur yang menyebabkan iritasi pada tenggorokan, sehingga batuk, mengi, sesak napas, dan gejala lain. Alasan lainnya, karena ruang banyak alergen seperti jamur dan debu. Ruangan yang terlalu lembap dan ruangan yang terkontaminasi serbuk sari juga bisa memicu alergi kambuh.

Cara untuk mengobati alergi yang kambuh pada malam hari, memang membutuhkan rekomendasi medis. Di samping itu, penting memastikan ruang tidur mendukung Anda untuk istirahat dengan nyaman. Termasuk menutup jendela tetapi pastikan kamar berventilasi baik, mandi sebelum tidur, memakai pakaian bersih dan nyaman, hindari memakai humidifier dan pakai alat pembersih udara.

Bagaimana posisi tidur yang baik saat sesak napas dan batuk atau alergi kambuh pada malam hari? Posisi tidur bisa jadi cara meredakan gejala alergi. Penting diketahui, tidur berbaring di atas permukaan datar justru memperburuk alergi. Maka bagian kepala dan tubuh bagian atas perlu bertumpu pada bantal yang lebih tinggi.

Lebih penting lagi untuk diketahui, banyak sekali obat alergi yang dijual bebas di apotek. Namun paling bijak, konsultasikan pada dokter pribadi Anda sebelum minum obat anti alergi. Ditambah lagi, pertimbangkan sejumlah faktor yang mendukung istirahat Anda nyaman meskipun sesak napas dan batuk kambuh.