JAKARTA – Hidung tersumbat tidak selalu karena influenza, salah satunya disebabkan oleh sinusitis atau dikenal dengan rhinosinusitis. Hidung tersumbat ini terjadi ketika rongga hidung terinfeksi bakteri sehigga membengkak atau meradang.
Dilansir Healthline, Senin, 11 Oktober, sinusitis pada umumnya disebabkan infeksi. Bahkan terdapat kasus yang disebabkan alergi, polip hidung, dan infeksi gigi yang menyebabkan munculnya rasa nyeri dan gejala sinus.
Sinusitis akut berlangsung dalam waktu singkat. Menurut American Academy of Otolaryngology dialami kurang dari 4 minggu. Biasanya, infeksi sinusitis akut merupakan bagian dari pilek atau penyakit pernapasan lainnya.
Sedangkan infeksi sinus kronis berlansung lebih dari 12 minggu dan terus berulang. Menurut para spesialis, sinusitis bisa dikenali dengan rasa nyeri wajah, keluar cairan hidung, dan hidung mampet. Gejala yang umum terjadi ketika sinus kambuh, antara lain sebagai berikut.
1. Nyeri pada sinus
Rongga hidung terasa nyeri adalah gejala umum dari sinusitis. Sinusitis tepatnya berada pada bawah mata atau sekitar belakang hidung. Rasa nyeri tersebut dipacu oleh pembengkakan atau peradangan. Pada beberapa kasus, seseorang dengan sinusitis merasakan sakit di dahi, kedua sisi hidung, rahang dan gigi, serta pangkal hidung atau diantara dua mata.
2. Keluar cairan dari hidung
Cairan keluar dari hidung berasal dari sinus yang terinfeksi. Saat mengalami infeksi sinus, mungkin Anda perlu sering mengeluarkan cairan dengan warna keruh kekuningan dari hidung.
Cairan tersebut juga bisa mengalir ke belakang tenggorokan sehingga merasakan geli, gatal, bahkan sakit tenggorokan. Kondisi ini disebut dengan postnasal drip yang menyebabkan Anda batuk-batuk pada saat malam hari. Saat pagi setelah bangun, beberapa orang dengan sinusitis juga mengalaminya.
BACA JUGA:
3. Hidung tersumbat
Karena cairan memenuhi rongga hidung, ini juga menentukan seberapa baik peredaran udara saat bernapas. Hidung tersumbat juga menyebabkan Anda tak bisa menghirup aroma dan merasakan rasa makanan dengan baik. Suara akan terdengar lebih sengau dan serak.
4. Sakit kepala
Pembengkakan pada sinus karena terinfeksi menyebabkan tekanan hingga merasakan sakit kepala. Tidak hanya kepala, telinga, sakit gigi, rahang, hingga pipi juga bisa terasa nyeri karena sinusitis.
Sakit kepala paling parah dialami pada pagi hari, ketika cairan terkumpul sepanjang malam. Bisa juga diperburuk oleh tekanan udara atau tekanan barometrik lingkungan yang berubah tiba-tiba.
5. Iritasi tenggorokan dan batuk
Dalam jangka waktu lama, cairan sinus bisa mengalir ke belakang tenggorokan dan menyebabkan iritasi. Batuk-batuk ketika kambuh juga kerap dialami. Kondisi ini bisa lebih buruk ketika berbaring atau pagi hari setelah bangun dari tempat tidur. Efek paling buruknya bisa memengaruhi menurunnya kualitas tidur.
Pada umumnya, yang menyebabkan gejala sinusitis kambuh adalah serangan infektan, terpapar debu, asap rokok, imun tubuh menurun, dan udara terlalu kering.
Cara paling sederhana untuk mengantisipasi supaya tidak kambuh adalah mencegah terinfeksi. Misalnya dengan menjaga kebersihan tempat tinggal, sering mencuci tangan, banyak minum. Cara lainnya ialah dengan konsumsi obat flu dan alergi, obat dekongestan, dan irigasi saline hidung.
Nah, supaya diagnosa dan penanganan dilakukan secara tepat, seseorang yang sering merasakan hidung tersumbat atau mengalami gejala umum dari sinusitis yang dipaparkan di atas, disarankan untuk periksa ke dokter.