Tips Diet Anti Inflamasi, Pahami Makanan yang Jadi Pantangan
Ilustrasi diet anti inflamasi dan pantangan yang perlu dihindari (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Inflamasi atau peradangan bisa diperburuk oleh beberapa makanan. Untuk itu, beberapa kondisi kesehatan yang disebabkan inflamasi perlu dibarengi dengan diet anti inflamasi. Pantangan makanan untuk diet anti inflamasi, di antaranya makanan olahan. Sedangkan makanan yang direkomendasikan berbasis bahan nabati.

Inflamasi kronis terjadi dengan berbagai penyakit seperti psoriasis, rheumatoid arthritis, dan asma. Berkaitan dengan penyakti yang disertai peradangan kronis, ada bukti bahwa pilihan diet dapat membantu mengelola gejala. Makanan anti inflamasi di antaranya buah dan sayuran, makanan yang mengandung asam lemak omega-3, biji-bijian, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan rempah-rempah. Pantangannya, wajib membatasi konsumsi makanan olahan, daging merah, dan alkohol.

Salah satu jenis diet anti inflamasi, yaitu diet Mediterania dan diet DASH. Kedua diet ini berfokus pada buah dan sayuran segar. Banyak makanan nabati merupakan sumber antioksidan yang baik. Antioksidan adalah molekul dalam makanan yang membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Radikal bebas merupakan produk sampingan alami dari beberapa proses tubuh, termasuk metabolisme. Namun, faktor eksternal seperti stres dan merokok dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.

diet anti inflamasi dan pantangan yang perlu dihindari
Ilustrasi diet anti inflamasi dan pantangan yang perlu dihindari (Freepik)

Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel, dilansir Medical News Today, Jumat, 20 Januari. Kerusakan ini meningkatkan risiko peradangan dan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Tubuh menciptakan beberapa antioksidan yang membantu menghilangkan zat beracun ini, tetapi antioksidan makanan juga membantu.

Sebagai tambahan, diet DASH merekomendasikan konsumsi sayuran segar, ikan, biji-bijian, dan lemak yang baik untuk jantung. Tampaknya, diet anti inflamasi juga berperan memerangi penyakit kardiovaskular. Penelitian juga telah menunjukkan, diet Mediterania dapat mengurangi efek peradangan pada sistem kardiovaskular.

Perlu Anda ketahui bahwa diet anti inflamasi dapat berfungsi sebagai terapi pelengkap untuk banyak kondisi yang menjadi lebih buruk dengan peradangan kronis.

Makanan yang dapat dikonsumsi ketika menjalani diet, diantaranya ikan tuna dan salmon; buah-buahan seperti blueberry, blackberry, stroberi, dan ceri; sayuran termasuk kangkung, bayam, dan brokoli; kacang polong; kacang-kacangan; dan biji-bijian. Sebagai tambahan tetapi penting dimasukkan dalam menu diet sehari-hari adalah serat. Anda dapat memakai minyak yang sehat, seperti minyak zaitun. Terakhir, penting untuk memastikan bahwa diet anti inflamasi harus sering-sering mengisi piring Anda dengan makanan segar warna-warni yang menyediakan berbagai antioksidan dan nutrisi lainnya.