YOGYAKARTA – Kebiasaan makan berkorelasi dengan kesehatan mental. Seorang ahli nutrisi mengatakan bahwa menjalani diet atau pola makan yang sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Menurut ahli nutrisi, dengan diet reaksi dan proses kimia dalam tubuh akan memengaruhi kesehatan mental Anda. Kuncinya, jangan fokus pada tujuan lain selain menyehatkan mental, termasuk penurunan berat badan. Dilansir The Health, Jumat, 7 Oktober, Kitty Broihier, MS., RD., LD., mengatakan bahwa memaksa diri sendiri dan mengurangi porsi makan tanpa kesadaran bulat dapat membuat seseorang terjerembap dalam kerangka pikiran negatif.
Lantas bagaimana kebiasaan makan makanan yang baik untuk kesehatan mental? Berikut ulasan singkat mengenai hal tersebut.
1. Mempertimbangkan nutrisi yang dikandung dalam makanan
Pola makan ternyata berangkat dari pola pikir juga. Apabila mempertimbangkan apa yang didapatkan dari makanan, maka seseorang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga mental. Menurut Broihier, ini merupakan pikiran positif yang mendukung Anda sampai pada tujuan. Dengan begitu, Anda tidak merasa ‘dihukum’ saat harus lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan daripada daging atau makanan olahan.
2. Makan sayur dan buah yang bervariasi
Buah-buahan dan sayuran, bahkan jus buah, telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental secara positif, seperti memengaruhi kualitas tidur, kepuasan hidup, suasana hati, kreativitas, harga diri, stres, kecemasan, gejala depresi, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
“Kebanyakan orang tahu bahwa makan banyak buah dan sayuran baik untuk kita,” kata Broihier. Sayuran dan buah memberikan nutrisi, seperti vitamin dan mineral, serta serat dan air. Hal ini terlibat dalam banyak reaksi dan proses kimia dalam tubuh kita yang mendukung fungsi otak. Termasuk memberi makanan mikrobioma atau bakteri bermanfaat dalam usus.
3. Makan lebih banyak makanan yang baik untuk usus
Memberi makanan usus dengan benar, penting untuk menjaga kesehatan otak. Karena usus dan otak berkaitan secara langsung dalam sistem jaringan saraf enterik dan pusat. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan pada saluran pencernaan dapat mengubah hubungan usus-otak dan memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental secara negatif.
Makanan warna-warni, mengandung berbagai macam fitonutrien, yang menurut penelitian terkait dengan peningkatan kognisi. Termasuk memori, suasana hati, dan fungsi eksekutif dalam melakukan tugas berkaitan dengan kecerdasan mental dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah penelitian menemukan, makan sebanyak 30 jenis tumbuhan yang berbeda dalam seminggu menghasilkan mikrobioma usus yang beragam. Artinya, tubuh memiliki berbagai bakteri sehat yang bermanfaat bagi pencernaan, dan pada gilirannya menyejahterakan mental.
4. Memasukkan ikan dalam rencana menu
Selain buah dan sayuran, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan secara teratur dapat meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi risiko demensia. Lipid dan asam lemak esensial dalam ikan, terbukti mengurangi depresi, mencegah penurunan mental, dan kognitif. Makanan yang baik untuk kesehatan mental, khususnya ikan, antara lain ikan salmon, herring, teri, sarden, dan mackerel.
BACA JUGA:
5. Konsumsi makanan anti inflamasi
Menurut ulasan International Journal of Environmental Research and Public health, diet anti inflamasi berarti memasukkan sejumlah makanan dalam menu harian. Termasuk di antaranya, ialah kacang-kacangan, biji-bijian, kacang polong, dan minyak zaitun. Jenis makanan yang baik untuk kesehatan mental ini, mengandung asam lemak omega-3 yang mengurangi gejala depresi dan risiko penyakit saraf, seperti demensia.
Itulah kelima kebiasaan makan makanan yang baik untuk kesehatan mental. Apakah dari daftar di atas sudah masuk dalam kebiasaan Anda sehari-hari?