JAKARTA - Timo Tjahjanto menghadirkan sebuah film bergenre aksi komedi berjudul The Big 4. Film ini menjadi salah satu dari tujuh judul orisinal yang dirilis di bawah bendera Netflix Indonesia.
Sejak trailer dirilis, Timo seakan menghadirkan sesuatu yang ia sukai sekaligus gemari. Jika ia lebih dikenal dengan film-film seperti The Night Comes For Us atau Sebelum Iblis Menjemput yang berdarah-darah, The Big 4 menawarkan sesuatu yang segar tapi bukan sepenuhnya asing bagi penonton.
The Big 4 menggandeng lima pemain utama dengan berbagai latar belakang yang menarik. Putri Marino, Abimana Aryasatya, Lutesha, Arie Kriting, serta Kristo Immanuel yang menjadikan film ini sebagai debut aktingnya.
Selain itu ada Marthino Lio, Michelle Tahalea, Michael Kho, Donny Damara, Andri Mashadi, Budi Ros, dan lainnya.
The Big 4 menceritakan Dina (Putri Marino) yang merasa kesal dengan ayahnya, Petrus (Budi Ros). Pasalnya, sang ayah selalu melewatkan momen-momen penting dalam hidup dan kariernya. Dina juga tidak pernah tahu apa yang ayahnya kerjakan sehari-hari.
Suatu hari, Dina merasa kesal karena ayahnya tidak datang ke pelatikan sebagai polisi. Dina pun mendapati sang ayah meninggal dengan tragis. Tiga tahun berlalu dihabiskan Dina dengan bekerja setiap hari.
Satu hari Dina menemukan sebuah petunjuk yang membawanya ke sebuah pulau. Ia dihadapkan dengan Antonio (Marthino Lio) yang membawanya bertemu dengan Topan (Abimana Aryasatya) beserta tiga saudaranya: Pelor (Kristo Immanuel), Jenggo (Arie Kriting), dan Alpha (Lutesha).
Paduan komedi dan aksi benar-benar terjadi dalam The Big 4. Di bagian aksi, berbagai adegan tumpah darah, tembak-tembakan, hingga ledakan manusia sangat mendetail. Sungguh mencekam tapi seperti inilah kegilaan pertama yang dihadirkan Timo.
BACA JUGA:
Di barisan komedi, aksi Arie Kriting sebagai pemimpin kultus spiritual dan Kristo Immanuel yang sedang belajar sebagai pembunuh berpadu. Rentetan komedi gelap yang dibawa membuat aksi mereka semakin menyenangkan.
Sisi komedi itu seakan menular kepada Abimana, Putri, dan Lutesha. Alhasil kelimanya menjadi ensemble yang lucu, seru, sekaligus gila. Banyak adegan pertarungan yang berhasil membangun gelak tawa tapi juga kagum karena sorotan kamera yang apik.
Eksplorasi pertarungan antara Topan cs dengan geng Antonio juga bervariasi. Ada yang sangat serius tapi juga komedik. Lutesha dengan aksi dangdutnya, Putri Marino yang tersihir, serta Pelor yang kerap dijadikan umpan membuat komedi aksi ini tidak timpang.
The Big 4 mengingatkan kami akan film Hit & Run yang pernah diproduseri Timo. The Big 4 semacam perpaduan Hit & Run dan The Night Comes for Us dengan eskalasi yang 20 kali lipat yang luar biasa.
The Big 4 menjadi sesuatu yang segar di perfilman Indonesia saat ini. Sukses menghibur tanpa basa-basi, Anda akan terngiang dengan Welcome to My Paradise dari Steven & Coconuttreez yang mengalun merdu sepanjang kredit film. Film The Big 4 bisa disaksikan secara di Netflix.