Bagikan:

JAKARTA - Hanin Dhiya merilis single berjudul Bertahan Tanpa Arah. Lagu ini diciptakan untuk menggambarkan perasaan sedih, kecewa, serta kebingungan dalam suatu hubungan yang tak tentu arah.

"Makna keseluruhannya adalah tentang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Hati yang tadinya terkunci sekarang jadi terbuka dan penuh harap bisa bareng-bareng terus sama orang itu. Tapi ternyata ngga disangka, orang itu ngilang gitu aja. Mau bertahan nungguin dia balik tapi enggak ada kepastian. Mau ikutan pergi juga tapi masa iya sih? Belum yakin kalau ini udah enggak bisa dilanjut lagi," kata Hanin dalam rilis yang diterima VOI, Jumat, 30 September.

Lagu ini diciptakan tak hanya oleh Hanin Dhiya seorang namun juga melibatkan musisi lainnya yaitu , Marco Steffiano, Joshua Kunze, Adrian Rahmat Purwantu dan Jessilardus Mate.

Sementara untuk tim produksi lagu Hanin menggandeng SEEK yang sudah berpengalaman menciptakan karya-karya ciamik seperti bersama dengan Raisa serta Mahalini.

Lewat kolaborasi apik, Hanin dan SEEK menciptakan terlebih dahulu lagu untuk "Bertahan Tanpa Arah" disusul dengan lirik setelahnya.

“Sempat kesulitan di lagu ini waktu cari notasi, karena aku juga lumayan terbagi fokusnya masih dalam perjalanan. Tapi begitu sudah di depan keyboard pelan-pelan ketemu notasinya. Liriknya sendiri dikerjakan setelah sesi online songwriting itu selesai,” katanya.

Citra Hanin Dhiya yang baru memang disiapkan bernuansa lebih gelap. Hal itu terlihat tidak hanya dari vibes lagu, tapi juga pilihan kata di lirik, hingga video musik yang memang sengaja diciptakan oleh timnya Hanin.

“Kenapa temanya ‘gelap’ karena menyesuaikan tema dari keempat lagu tersebut yang memang vibes-nya juga gelap. Menentukan konsepnya bareng dengan tim A&R dari Warner Music Indonesia,”ujar wanita yang didapuk sebagai Spotify Equal Indonesia ambassador of the month di bulan September ini.

Hanin menjanjikan ke depannya akan lebih sering merilis lagu-lagu baru untuk penggemarnya. Lagu-lagu tersebut nantinya akan memiliki benang merah satu sama lain menjadi satu kesatuan yang terhubung.

"Semua lagu yang akan dirilis nanti juga merupakan representasi dari lima tahap kesedihan yang umumnya dialami manusia yaitu penolakan (denial), marah (anger), penawaran (bergaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance),” tutupnya.