Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu asal Bogor, Hanin Dhiya, membuang jauh jati dirinya yang lama dan terlahir kembali. Itulah gambaran besar dari album terbarunya, Reinkarnasi yang dirilis 3 Maret kemarin.

“Melalui album ini aku ingin memperkenalkan Hanin Dhiya yang baru dari segi musik, persona, dan cara penyampaian pesan melalui karya-karyanya. Hanin yang lama aku anggap sudah “mati” dan sekarang kembali “hidup” dengan kebaruan-kebaruannya,”ujar Hanin dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

Reinkarnasi adalah album ketiga Hanin selama aktif di industri musik Indonesia. Terdapat sembilan lagu bernuansa pop dengan lima lagu yang sudah rilis sebelumnya yaitu Pulih, Bertahan Tanpa Arah, Sempat, Marah, dan Kembalilah Padanya. Dan jagoan terbaru dari album ini adalah Lalu; Usai

Tema lagu yang ada di album ini berkaitan satu sama lain di mana masing-masing lagu menceritakan fase-fase ketika manusia mengalami kedukaan mulai dari denial, anger, bargaining, depression, sampai acceptance.

Untuk lagu terbarunya Lalu; usai misalnya, menggambarkan fase penerimaan, melepaskan hal yang tidak bisa lagi digenggam.

“Lirik lagu ini menceritakan tentang kisah yang sebetulnya belum mau diselesaikan, tapi dipaksa harus selesai. Aku bilang di dalam lagu ini bahwa nggak akan pernah ada penyesalan untuk merelakan dan menyudahi. Jadi, ini masih tentang usaha untuk baik-baik aja setelah melewati sesuatu yang nggak diinginkan sesuai rencana,” tuturnya.

Album Reinkarnasi diproduseri oleh SEEK. Delapan lagu diciptakan oleh Hanin Dhiya bersama SEEK sementara lagu Pulih diciptakan oleh Hanin Dhiya bersama duo BiancaDimas.