JAKARTA - Vino G. Bastian menjadi pemeran utama dalam film Miracle in Cell No. 7 Indonesia. Sebagai aktor besar, ia punya cara sendiri untuk memperdalam karakternya sebagai pengidap disabilitas.
Vino berperan sebagai Dodo Rozak, seorang bapak disabilitas yang tinggal dengan anaknya, Kartika. Hidup mereka bahagia hingga sebuah kejadian memisahkan mereka berdua.
Ia pun melakukan riset untuk intelektual disabilitas. Salah satu caranya dengan mendatangi sekolah tempat anaknya belajar.
“Saya ke sekolah anak saya. Di sana ada program untuk kebutuhan khusus dan saya dapat waktu untuk sharing session sama gurunya soal special needs,” cerita Vino G. Bastian dalam konferensi pers Miracle in Cell No. 7 di Jakarta pada hari ini, Rabu, 31 Agustus.
“Tapi setelah bicara itu saya masih enggak puas. Jadi saya ke panti. Setelah dari situ ternyata semuanya sama bahwa yang cocok untuk film ini intelektual disabilitas,” katanya.
BACA JUGA:
Suami Marsha Timothy itu mengaku ia perlu berhati-hati dalam berperan sebagai Dodo Rozak. Ia tidak mau dianggap keliru atau tidak sesuai dengan realita.
“Makanya ketika saya dapat skrip, saya tanya boleh gak saya kasih ke psikolog karena saya buta soal disabilitas. Saya enggak ngerti. Saya enggak mau main-main urusan kebutuhan khusus,” jelas Vino G. Bastian.
“Saya harus tanya dulu ke psikolog untuk adegan. Apakah ini sesuai jalur atau tidak karena walaupun ini faktanya adalah benar soal disabilitas tapi ini kan film fiktif,” tambahnya.
Vino G. Bastian melakukan riset dengan bertemu dengan orang-orang yang berkebutuhan khusus. Ia juga menyerahkan naskah itu ke tiga psikolog untuk memastikan adegannya tidak berlebihan.
“Waktu awal sih ada yang salah ada yang benar tapi ketika syuting ya kita mulai tahu mana batasannya,” kata Vino G. Bastian.
Film terbaru Vino G. Bastian, Miracle in Cell no. 7 Indonesia akan tayang mulai 8 September mendatang di bioskop.