Mengapa Si Kecil Takut Sekolah? Ternyata, Ada 4 Alasannya
Ilustrasi (Max Fischer/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Tahun ajaran baru telah tiba. Beberapa sekolah pun mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Jika anak Anda terbiasa terkoneksi lewat layar laptop, komputer, tablet, atau handphone. Kali ini guru dan murid akan merasakan sensasi berjumpa langsung di dalam kelas. Tentu, ini menjadi hal menyenangkan setelah sekian lama terjadi pembatasan kegiatan.

Sayangnya, tidak semua anak merasa senang kembali ke sekolah. Bahkan tak sedikit yang merasa ketakutan dengan aktivitas ini. Ragam hal dijadikan alasan untuk tidak pergi ke sekolah. Padahal, kegiatan belajar mengajar jauh lebih baik dilakukan dengan PTM. 

Melansir laman Parenting, Senin, 11 Juli, setidaknya ada empat alasan umum mengapa si kecil enggan berangkat sekolah. Apa saja alasan tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.

Kecemasan Berpisah

Umumnya, masalah ini terjadi pada anak-anak yang masih kecil, misalnya saja balita yang baru masuk preschool atau TK. Gangguan ini merupakan kecemasan berlebihan tentang perpisahan dengan orang tua saat harus pergi sekolah. Kecemasan tersebut meliputi ketakutan yang amat besar akan bahaya dan termasuk kematian yang bisa menimpa orang tua ketika berpisah.

Kecemasan Sosial 

Anak-anak dengan kecemasan sosial cenderung memiliki kekhawatiran terhadap pandangan dan penilaian teman sekolah atau gurunya. Beberapa ketakutan yang mereka miliki antara lain adalah tampil di depan umum, dihakimi, dan berinteraksi dengan anak lain.

Kecemasan dengan Situasi Baru

Anak-anak dengan keluhan kecemasan umum memiliki kekhawatiran terhadap sejumlah peristiwa atau kegiatan misalnya bagaimana bila ia haus, bagaimana bila ia kebelet untuk buang air, bagaimana bila ia tidak sengaja terjatuh, dan lainnya. Pada akhirnya, kecemasan tersebut menyebabkan tekanan sosial, kinerja akademis, dan lainnya.

Pernah Mengalami Perundungan

Perundungan bisa menyebabkan anak trauma untuk bertemu dengan anak baru. Ia khawatir akan mengalami pengalaman yang sama. Untuk itu, agar tidak terjadi kejadian kurang menyenangkan yang kedua kali, si kecil memilih untuk menjauh dari sekolah.